Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Pastikan Daerah 3T Tetap Dapat Jatah Vaksin Covid-19

Kompas.com - 16/07/2021, 21:00 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menuturkan, penularan Covid-19 di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) masih minim.

Meski begitu, pemerintah memastikan wilayah 3T tetap akan menerima jatah vaksin Covid-19 sehingga tercipta kekebalan komunal.

"Menurut saya, daerah 3T itu mobilitasnya tidak setinggi kota-kota lainnya yang lebih mudah akses geografis dan transportasinya. Karena kita tahu, namanya si virus penularan itu terjadi karena mobilitas," ujar Siti dalam webinar virtual, Jumat (16/7/2021).

Ia menjelaskan kajian epidemilogi penting untuk menentukan distribusi vaksin Covid-19 ke daerah-daerah yang dianggap membutuhkan vaksinasi.

"Tentunya kita distribusi secara umum, 50 persennya kita distribusinya ke provinsi. Provinsi yang harus menilai kabupaten/kota mana atau daerah-daerah mana yang punya laju penularan begitu tinggi. Bukan berarti 3T itu belakangan," kata dia.

Baca juga: Pertamina Bangun RS Darurat Covid-19 Tanjung Duren Berkapasitas 300 Tempat Tidur

Siti mengingatkan masyarakat di wilayah 3T tetap mematuhi 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Hal ini dinilai perlu agar mencegah penularan Covid-19.

Sebelumnya, berdasarkan update data dari Kementerian Kesehatan, Rabu (14/7/2021) pukul 12.00 WIB, total sasaran yang telah divaksinasi pertama sudah mencapai 38.909.433 atau 18,68 persen.

Sementara, total sasaran yang telah divaksinasi kedua sudah mencapai 15.611.554 atau 7,5 persen. Diketahui, total sasaran vaksinasi Covid-19 sebanyak 208.265.720 orang.

Berikut rinciannya:

Vaksinasi pertama

  • SDM Kesehatan: 1.578.187 (107,45 persen)
  • Petugas Publik: 21.637.025 (124,87 persen)
  • Lansia: 5.146.002 (23,88 persen)
  • Masyarakat umum dan rentan: 10.300.814 (7,29 persen)
  • Remaja: 247.405 (0,93 persen)

Vaksinasi kedua

  • SDM Kesehatan: 1.432.708 (97,55 persen)
  • Petugas Publik: 9.121.323 (52,64 persen)
  • Lansia: 3.131.457 (14,53 persen)
  • Masyarakat umum dan rentan: 1.926.049 (1,36 persen)
  • Remaja: 17 (0,00 persen)

Baca juga: Kritik dari WHO yang Berunjung Dicabutnya Rencana Vaksinasi Covid-19 Berbayar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com