Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobilitas Masyarakat Turun Hingga 86 Persen Selama PPKM Darurat

Kompas.com - 21/07/2021, 19:23 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat penurunan mobilitas masyarakat yang signifikan pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, pada masa penerapan PPKM Darurat terjadi penurunan mobilitas masyarakat, yakni antara 30 persen hingga 86 persen.

“Jika dibandingkan mobilitas masyarakat sebelum adanya SE Satgas 14 dan 15, terjadi penurunan yang cukup signifikan di semua moda transportasi baik di darat untuk kendaraan pribadi dan angkutan umum, laut, udara, dan kereta api,” tutur Adita dalam keterangan tertulis, Rabu (21/7/2021).

Baca juga: Kemenhub: Mobilitas Masyarakat dengan Transportasi Udara Turun 70 Persen Selama PPKM Darurat

Untuk transportasi udara, jumlah pergerakan penumpang harian di wilayah Jawa dan Bali penurunannya mencapai 80,8 persen, dari rata-rata sekitar 61.000 pergerakan penumpang per hari menjadi sekitar 11.000 pergerakan penumpang per hari.

Sementara untuk pergerakan penumpang di wilayah luar Jawa dan Bali, penurunannya mencapai 74,5 persen, dari rata-rata sekitar 63.000 pergerakan penumpang menjadi sekitar 16.000 pergerakan penumpang.

Secara keseluruhan, dari 51 bandara yang dipantau tercatat penurunannya mencapai 77,6 persen, dari rata-rata sekitar 124.000 pergerakan penumpang per hari menjadi sekitar 27.000 pergerakan penumpang per hari.

Untuk moda transportasi kereta api (KA), jumlah pergerakan penumpang harian KA antarkota penurunannya mencapai 77 persen, dari sekitar 27.000 pergerakan penumpang menjadi sekitar 6.000 pergerakan penumpang.

Sementara untuk pergerakan penumpang harian KA Perkotaan (non KRL Jabodetabek) penurunannya mencapai 86 persen, dari sekitar 42.000 pergerakan penumpang menjadi 5.000 pergerakan penumpang.

Baca juga: Update Aturan Perjalanan di Masa Perpanjangan PPKM

Lalu untuk pergerakan penumpang harian KRL Jabodetabek penurunannya mencapai 56 persen, dari sekitar 330.000 pergerakan penumpang menjadi 145.000 pergerakan penumpang.

Untuk moda transportasi darat, pergerakan penumpang Bus harian yang berangkat di 31 Terminal Tipe A penurunannya mencapai 42,36 persen.

Sementara untuk angkutan penyeberangan di lintas Merak-Bakauheni penurunannya mencapai 42 persen dan di lintas Ketapang-Gilimanuk penurunannya mencapai 52 persen.

Sedangkan untuk kendaraan pribadi, dari pantauan lalu lintas kendaraan di 4 ruas jalan tol yaitu, Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Cikupa, dan Ciawi, tercatat volume lalu lintas yang ke arah luar Jabodetabek penurunannya mencapai 30 persen, dari sekitar 119.000 kendaraan menjadi sekitar 84.000 kendaraan.

Sementara yang masuk ke arah Jabodetabek penurunannya mencapai 33 persen, dari sekitar 123.000 kendaraan menjadi sekitar 83.000 kendaraan.

Baca juga: 5 Produk Ini Paling Laris di Tokopedia Selama PPKM Darurat

Untuk transportasi laut, jumlah pergerakan penumpang kapal di wilayah Jawa dan Bali mengalami penurunan 30,3 persen, dari rata-rata per hari 1.935 penumpang menjadi rata-rata per hari 1.348 penumpang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com