Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu ADB, Pemerintah Optimistis Ekonomi Tetap Tumbuh 4,5 Persen

Kompas.com - 22/07/2021, 11:40 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengungkapkan, Indonesia tetap optimistis mencapai pertumbuhan ekonomi pada rentang 3,7 persen hingga 4,5 persen sepanjang tahun 2021, meski varian Delta menyebar dan naik tinggi.

Hal itu dia sampaikan dalam konferensi internasional bersama Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB).

"Kami tetap berharap kami pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 masih berada pada kisaran 3,7-4,5 persen. Tapi kami terus melihat apa yang akan terjadi di kuartal III," kata Suahasil dalam konferensi internasional, Kamis (22/7/2021).

Baca juga: PPKM Darurat Diperpanjang, Kadin: Roda Ekonomi Tetap Harus Berjalan

Suahasil menyebut, optimisme itu berasal dari komitmen Indonesia melakukan reformasi struktural.

Ia meyakini, reformasi struktural membuat Indonesia lebih berdaya tahan dan pulih lebih baik dari masa sebelum Covid-19.  Meski dia akui, saat ini Indonesia berada salam situasi yang sangat sulit menghadapi varian Delta, sama sulitnya dengan seluruh negara di dunia.

"Kami percaya terlepas dari kesulitan itu, pandemi ini benar-benar memberi kami kesempatan berharga untuk mengubah ekonomi kami termasuk menjadi lebih berkelanjutan dan lebih hijau," tutur Suahasil.

Optimisme juga didukung dari respon cepat kebijakan fiskal saat varian Delta menyebar. Salah satu caranya adalah memperkuat program perlindungan sosial dan kesehatan, tecermin dari naiknya anggaran PEN dari Rp 699,43 triliun menjadi Rp 744,75 triliun.

Dia menuturkan, Kemenkeu sebagai otoritas fiskal harus tetap prudent namun tetap luwes mengatur belanja APBN untuk mendukung pemulihan ekonomi.

"Kami ingin memastikan bahwa pada saat yang sama kami akan kembali lebih baik, kami akan meningkatkan ekonomi kami, kami tidak akan mengembalikan cara bisnis seperti biasa dalam mengelola dan mengatur ekonomi kami," ucap Suahasil.

Baca juga: PPKM Darurat Diganti Jadi PPKM Level 4, Apa Itu?

Adapun tambahan anggaran bakal disalurkan melalui berbagai program bansos untuk menjaga daya beli masyarakat, khususnya masyarakat rentan.

Begitu pun bantuan modal usaha untuk UKM agar mampu bertahan menghadapi krisis, serta penanganan di sektor kesehatan.

"Kami segera menambah alokasi anggaran untuk mendukung pemeriksaan, pengobatan, peningkatan kapasitas fasilitas kesehatan, penyediaan insentif untuk nakes, dan sekaligus menggenjot program vaksinasi. Kami harus fleksibel dengan anggaran yang kami buat," tandas Suahasil.

Baca juga: Pemerintah Ungkap Alasan Pergantian Istilah ke PPKM Level 1-4


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com