Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelni Catat Kinerja Angkutan Barang Naik 85 Persen pada Semester I-2021

Kompas.com - 24/07/2021, 19:31 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang periode semester pertama 2021, kinerja angkutan barang PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT Pelni (Persero) mampu mencetak kenaikan produksi hingga 85 persen. Capaian tersebut tak lepas dari rute potensial KM Logistik Nusatara 5 (Trayek T-10) yang memberikan kontribusi terbesar.

Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut PT Pelni, Yahya Kuncoro menyampaikan, rute T-10 yang melayari jalur Surabaya ke arah kepulauan sekitar Ternate dapat dimanfaatkan secara optimal.

"Pencapaian angkutan barang yang positif ini tentu memberikan sedikit nafas panjang bagi perusahaan yang terkena hantaman telak akibat berbagai pembatasan akses masuk penumpang akibat situasi yang berkembang saat ini," ujar Yahya dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Jum'at (23/7/2021).

Dari sembilan trayek tol laut, rute dengan produksi tertinggi di semester pertama ini ditempati oleh KM Lognus 5 (T-10) dengan total 1.580 TEUs selama periode Januari hingga Juni. T-10 sendiri melayani rute Tg. Perak – Tidore – Morotai – Galela – Maba/Buli – Weda – Tg.Perak. Trayek dengan padat muatan selanjutnya adalah KM Logistik Nusantara 3 (T-15) menyumbang sebanyak 1.058 TEUs muatan dengan rute Tg. Perak – Makassar – Jailolo – Morotai – Tg.Perak.

Baca juga: Mendes Minta Pemda Cairkan BLT Dana Desa Langsung Tiga Bulan

Pada Semester 1-2021 kapal barang PT PELNI telah mengangkut sebanyak 6.005 TEUs muatan barang yang terdiri dari 3.704 TEUs muatan berangkat dan 2.301 TEUs muatan balik.

“Kebijakan PPKM Darurat di masa Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan kinerja angkutan barang PT Pelni. Hal ini patut disyukuri meskipun terjadi tekanan pada kinerja angkutan penumpang. Jika dibandingkan 2020, Perusahaan hanya mengangkut sebanyak 3.242 TEUs muatan barang di semester 1,” terang Yahya.

Adapun, muatan berangkat biasanya diisi dengan bahan sembako dan produk industri seperti minyak goreng, gula, mie instan, air mineral hingga makanan ringan. Sedangkan untuk muatan balik saat ini juga sudah mengalami kenaikan, Pemerintah Daerah telah menunjukkan komoditas unggulannya di masing-masing daerah, yaitu trayek dengan muatan balik terbanyak pada T-10 yang menyumbang muatan balik sebanyak 551 TEUs.

Pada Semester I-2021, muatan barang di kapal penumpang juga mengalami kenaikan. Tercatat sepanjang Semester 1-2021, General Cargo pada 26 kapal penumpang naik 33 persen atau naik sebanyak 4.062 Ton sedangkan muatan barang pada kontainer kapal penumpang naik 27 persen atau naik sebesar 1.180 TEUs dibanding tahun 2020 pada periode yang sama.

Muatan kendaraan di kapal penumpang juga menunjukkan tren positif, yaitu naik 56 persen atau naik sebesar 2.219 kendaraan dibandingkan pada Semester 1-2020. Pertumbuhan muatan tertinggi di Semester 1-2021 adalah pada muatan Redpack sebesar 355.466 kg, yaitu naik sebesar 177.572 kg atau naik 99.8 persen jika dibandingkan Semester 1-2020. (Ridwan Nanda Mulyana | Noverius Laoli)

Baca juga: Luhut: Pekerja yang Sakit Langsung Dites Covid-19 Saja

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Kinerja angkutan barang Pelni tumbuh 85% selama semester I 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com