Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom Ingatkan Risiko Kenaikan Defisit Anggaran dari Penambahan PEN

Kompas.com - 26/07/2021, 20:26 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengingatkan adanya risiko kenaikan defisit anggaran hingga kisaran 6 persen-6,5 persen terhadap PDB pada akhir 2021 karena adanya kenaikan anggaran untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

“Risiko pelebaran defisit adalah penambahan pembiayaan utang secara signifikan. Rasio utang bisa diatas 45-50 persen (dari Produk Domestik Bruto) di 2021. Jika rasio utangnya naik maka beban pembayaran bunga utang makin mempersempit ruang fiskal,” kata Bhima kepada Antara di Jakarta, Senin (26/7/2021).

Menurut Bhima, pembayaran bunga utang yang semakin meningkat, berpotensi membuat pemerintah harus melakukan austerity atau penghematan anggaran secara ekstrem pada tahun berikutnya.

Baca juga: Anggaran PEN Naik, Kemenkeu Kembali Utak-atik Anggaran K/L Rp 26,3 Triliun

Ia mencontohkan nilai bunga utang yang sempat direncanakan dalam APBN 2021 mencapai Rp 373,3 triliun, atau sekitar 30 persen dari target penerimaan pajak, merupakan angka yang tidak sehat.

Oleh karena itu, Bhima mengharapkan pembiayaan melalui utang harus direncanakan dengan matang dan penyaluran dana PEN tersebut harus benar-benar efektif bagi kelompok maupun masyarakat yang membutuhkan.

Selama ini, ia mencatat adanya beberapa program dana PEN sebetulnya sudah dijalankan sejak sebelum COVID-19, seperti anggaran Program Keluarga Harapan (PKH), untuk masyarakat miskin.

"Jumlah penerima nya pun tidak berubah masih 10 juta keluarga penerima. Kalau program rutin dimasukkan ke dalam PEN wajar terlihat angka stimulusnya tinggi sekali," kata Bhima.

Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk menaikkan anggaran untuk program PEN menjadi Rp 744,7 triliun dari pagu anggaran semula sebesar Rp699,4 triliun sebagai dampak dari pelaksanaan PPKM.

Baca juga: Ada PPKM Darurat, Pemerintah Tambah Anggaran PEN Rp 225,4 Triliun

Menurut rencana, pemerintah akan memanfaatkan dana dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp186,67 triliun yang belum terserap dan mengurangi pendanaan melalui utang untuk membiayai peningkatan anggaran COVID-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com