Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Spesifikasi Minimal Laptop untuk Pelajar yang Dipersyaratkan Nadiem

Kompas.com - 30/07/2021, 12:00 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim mengatakan, pemerintah akan mengalokasikan dana senilai Rp 2,4 triliun untuk membeli 240.000 laptop produk dalam negeri (PDN).

Pengadaan peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) itu merupakan bagian dari program digitalisasi sekolah. Nantinya perangkat ini akan dibagikan ke sekolah dari berbagai jenjang pendidikan, baik formal maupun nonformal.

"Pemerintah mengalokasikan Rp 2,4 triliun untuk dana alokasi khusus (DAK) pendidikan tahun 2021 di tingkat provinsi, kabupaten/kota untuk pembelian 240.000 laptop," terang Nadiem, dikutip dari KompasTV pada Jumat (30/7/20201).

Baca juga: Indonesia Bikin Tablet dan Laptop Merah Putih, Apa Itu?

Adapun produksinya, tambah Nadiem, akan dikembangkan oleh konsorsium bentukan Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Konsorsium itu bekerja sama dengan industri TIK dalam produksi tablet dan laptop Merah Putih untuk sekolah tersebut. Nantinya, 400 SMK dan politeknik turut dilibatkan dalam perakitan dan after sales PDN TIK bermerek Dikti Edu tersebut.

Nadiem pun menjelaskan, pembelanjaan laptop dan produk TIK PDN akan dapat dilakukan sekolah lewat e-commerce SIPLAH. Adapun pengawasan pembelanjaan laptop untuk pelajar tersebut akan dilihat dari laporan penggunaan dana BOS.

Sementara itu, di kesempatan terpisah, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, permasalahan utama belanja pemerintah pada bidang pendidikan adalah masih rendahnya belanja produk TIK buatan lokal dibandingkan dengan produk impor.

Atas dasar itu, pemerintah berupaya meningkatkan penggunaan produk TIK buatan lokal di sektor pendidikan, khususnya laptop. Oleh karenanya, disiapkan anggaran Rp 17 triliun untuk pengadaan produk TIK lokal hingga 2024.

"Maka, untuk tujuan utama meningkatkan produk TIK dalam negeri, dilakukan melalui pengadaan barang pemerintah yang ditargetkan Rp 17 triliun di 2021. Jadi selama sekitar empat tahun ke depan kita akan belanjakan sebanyak itu," ungkap Luhut dalam konferensi pers virtual, Kamis (22/7/2021).

Baca juga: Laptop Merah Putih Dipasarkan pada 2022, Berapa Harganya?

Ia menjelaskan, pada tahun 2021 saja, anggaran kebutuhan pengadaan laptop oleh Kemendikbud Ristek dan pemerintah daerah (pemda) mencapai Rp 3,7 triliun dengan 431.730 unit laptop.

Secara terperinci, pengadaan 189.165 unit laptop senilai Rp 1,3 triliun akan dibiayai langsung dari APBN 2021, sedangkan untuk 242.565 unit laptop senilai Rp 2,4 triliun diberikan melalui dana alokasi khusus (DAK) fisik pendidikan.

"Saat ini pemerintah pun sudah melakukan penandatanganan kontrak (dengan pihak industri) atas penggunaan produk TIK dalam negeri senilai Rp 1,1 triliun," kata dia.

Baca juga: Indonesia Bikin Laptop Merah Putih, Berapa Besar Kandungan Lokalnya?

Luhut mengatakan, sudah ada enam perusahaan yang siap memasok laptop lokal sebanyak 718.000 unit di tahun ini, dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang sudah memenuhi ketentuan pemerintah.

Keenamnya yakni PT Zyrexindo Mandiri Buana, PT Tera Data Indonusa, PT Supertone, PT Evercoss Technology Indonesia, PT Bangga Teknologi Indonesia, dan PT Acer Manufacturing Indonesia.

Lantas, bagaimana spesifikasi minimal laptop untuk pelajar tersebut?

Berdasarkan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2021 tentang Petunjuk Operasional Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2021, berikut spesifikasi minimal laptopnya:

  • Tipe prosesor core: 2, frekuensi: > 1,1 GHz, Cache: 1 M;
  • Memori standar terpasang: 4 GB DDR4;
  • Hard drive: 32 GB;
  • USB port: dilengkapi dengan USB 3.0;
  • Networking: WLAN adapter (IEEE 802.11ac/b/g/n);
  • Tipe grafis: High Definition (HD) integrated;
  • Audio: integrated;
  • Monitor :11 inch LED;
  • Daya/power: maksimum 50 watt;
  • Operating system: chrome OS;
  • Device management: ready to activated chrome education upgrade (harus diaktivasi setelah penyedia ditetapkan menjadi pemenang);
  • Masa Garansi: 1 tahun.

 

Baca juga: ZYRX Pasok 165.000 Laptop Senilai Rp 700 Miliar buat Kemendikbud

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com