Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Dampak Tapering, Bos BI: We Need You Investor Ritel

Kompas.com - 03/08/2021, 10:37 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) meminta investor ritel dari dalam negeri untuk rajin menabung di perbankan, pasar saham, hingga pasar keuangan lainnya.

Kehadiran investor ritel ini dianggap mampu memperkuat ketahanan negeri dari ketidakpastian global yang menjadi faktor eksternal keluarnya aliran modal asing (capital outflow) dan berujung pada pelemahan nilai tukar rupiah.

"Basis investor ritel diperlukan untuk memperkuat ketahanan negeri, ketahanan ekonomi, dan ketajaman pasar keuangan. Semakin banyak investor ritel tentu membuat pasar keuangan kuat sehingga lebih tahan dengan global spill over (ketidakpastian) termasuk ke depan bagaimana mengantisipasi tapering dari The Fed," kata Perry dalam webinar Like It, Selasa (3/8/2021).

Baca juga: Investor Receh, Bandar Besar, dan Connected Society

Perry mengungkapkan, investor ritel mampu meningkatkan produktifitas ekonomi karena ikut membangun negeri melalui dana yang diinvestasikannya.

Investasi ini harus menyeluruh ke semua sektor keuangan, mulai dari produk perbankan, produk pasar modal, dan produk pasar keuangan pemerintah maupun korporasi. Semakin banyak uang yang diinvestasi, semakin banyak pula kelipatan dari perputaran uang.

"Investor ritel, ayok ikut membangun negeri. Investasikan dana untuk membangun negeri. So investor ritel, we need you. Mari bangun ekonomi dengan investasi. We need you supaya pasar keuangan kita lebih tahan menghadapi arus ketidakpastian global," ucap Perry.

Namun, investor ritel ini membutuhkan literasi keuangan sebelum terjun lebih jauh ke produk keuangan. Literasi keuangan penting diketahui agar penetrasi investor membuahkan hasil maksimal.

Dengan literasi, investor ritel tidak akan terjebak dengan saham-saham gorengan atau investasi bodong lainnya yang marak beberapa tahun belakangan.

"Investor ritel harus memperdalam (deepening) mengenal produk dari investasinya. Semakin tinggi imbal hasil, semakin tinggi risikonya tergantung preferensinya bagi investor ritel," pungkas Perry.

Baca juga: Menyikapi Kenaikan Investor Ritel, Apa Saja yang Perlu Diperhatikan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com