Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Akhir Juni 2021, Dana yang Dihimpun Securities Crowdfunding Lebih dari Rp 290 Miliar

Kompas.com - 03/08/2021, 14:28 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen mengungkapkan hingga 30 Juni 2021, securities crowd funding (SCF) menghimpun dana lebih dari Rp 290 miliar, atau mengalami peningkatan 52 persen.

Sementara itu, hingga akhir Desember 2020, jumlah penerbit pelaku UMKM yang memanfaatkan SCF mencapai 129 penerbit dengan jumlah dana yang dihimpun Rp 191,2 miliar.

Sementara data Kementerian KoperasiUKM tahun 2018 terdapat 94 pelaku usaha yang dinilai sangat sedikit memanfaatkan SCF.

Baca juga: Update, Ini Daftar 121 Fintech Lending Terdaftar dan Berizin dari OJK

“Jumlah dana yang berhasil dihimpun juga berhasil mengalami peningkatan 52 persen menjadi Rp 290 miliar lebih. Dari sisi pemodal juga mengalami pertumbuhan sebesar lebih dari 54 persen dari sebelumnya berjumlah 22.000 investor, menjadi sebanyak 34.500 investor,” kata Hosen dalam acara sosialisasi securities crowd funding secara virtual, Selasa (3/8/2021).

Hosen juga mengatakan, setelah diterbitkannya Peraturan OJK Nomor 57 tahun 2020, total penyelenggara yang mendapat izin OJK bertambah menjadi lima.

Di sisi lain, jumlah pelaku UMKM yang memanfaatkan SCF tumbuh 24 persen menjadi 161 penerbit.

Hosen menjelaskan, SCF atau layanan urun dana berbasis teknologi informasi merupakan kegiatan patungan yang mengadopsi budaya yang sangat lekat di masyarakat Indonesia, yaitu budaya gotong royong untuk sesama.

“Jadi SCF ini merupakan budaya gotong royong untuk membantu sesama, yang kita serap dalam bentuk aktivitas bisnis di pasar modal melalui konsep penawaran efek di mana mekanisme yang dilakukan tidak dengan bertatap muka atau kontak fisik, yakni melalui aplikasi atau platform,” ungkap dia.

Baca juga: OJK Minta Kominfo Blokir Aplikasi Penagih Utang

Sementara itu, Kepala OJK Regional 2 Jawa Barat Indarto Budiwitono mengungkapkan, melalui aturan SCF yang telah disempurnakan ini, diharapkan dapat dimanfaatkan para pelaku usaha untuk mengembangkan bisnisnya, terutama di masa sulit saat ini.

“Alternatif pendanaan SCF ini juga diharapkan memberi angin segar bagi UMKM dan perusahaan startup untuk dapat mengakses dan memanfaatkan industri sebagai sumber pembiayaan alternatif yang berperan mendorong pertumbuhan dan percepatan pemulihan ekonomi nasional,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com