Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikappi Sebut Hoaks soal Vaksin dan Covid-19 Masih Kuat di Pasar Tradisional

Kompas.com - 04/08/2021, 08:28 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Infokom DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Muhammad Ainun Najib mengungkapkan, sosialisasi untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sangat minim di pasar tradisional. Hal itu membuat banyak pedagang pasar percaya dengan kabar tidak benar atau hoaks.

Dia bilang, hoaks soal vaksinasi dan Covid-19 masih beredar luas di pasar, dan banyak pedagang yang termakan oleh isu tersebut sehingga enggan melakukan vaksinasi.

“Hoaks tentang vaksin dan Covid-19 masih cukup kuat di pasar tradisional. Masih banyak pedagang yang enggan di vaksin dan tidak percaya Covid-19,” ujar Ainun Najib melalui siaran pers, Selasa (3/8/2021).

Baca juga: PLTS Terapung Terbesar di Asia Tenggara Siap Dibangun di Waduk Cirata

Ainun Najib juga mengungkapkan, saat ini ada banyak pedagang pasar kesulitan melakukan vaksinasi lantaran harus meninggalakan dagangannya.

Dengan kondisi ekonomi yang sulit saat ini, para pedagang mengeluhkan lokasi vaksinasi yang jauh dari pasar, sehingga jika terlalu lama meninggalkan dagangan, para pedagang khawatir akan merugi.

“Ikappi mendorong agar vaksinasi di lakukan di dalam pasar karena pedagang cukup sulit meninggalkan dagangannya walaupun sejam,” ucap dia.

Maka dari itu, ia mengimbau kepada para pengurus pasar, Pemprov DKI Jakarta dan juga pemerintah pusat, untuk mlakukan upaya vaksinasi dengan menjemput bola atau mendatangi langsung para pedangan, dan melakukan vaksinasi langsung di pasar.

“PPKM yang berlanjut hingga 9 Agustus ini, memaksa pedagang untuk melangsungkan kehidupan dengan kondisi tertatih-tatih. Maka IKAPPI berharap semua pihak dapat ikut bergotong-royong agar dapat mensukseskan program vaksinasi, jika pedagang sehat, ekonomi kuat,” kata dia.

Baca juga: Subsidi Kuota Internet Telat Cair, Sri Mulyani Ungkap Alasannya

Sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengungkapkan masih banyak hoaks soal Covid-19. Terbaru ada hoaks soal vaksin bisa menyebabkan munculnya varian baru virus corona.

Ketua Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, Organisasi kesehatan dunia (WHO) menjelaskan bahwa vaksinasi tidak dapat menyebabkan virus corona bermutasi menjadi varian baru.

"Mutasi terjadi ketika virus memperbanyak diri pada inang hidup. Pada vaksin, virus yang digunakan adalah virus yang sudah dimatikan, virus yang tidak utuh dan virus yang sudah dirancang sedemikian rupa sehingga tidak mampu memperbanyak diri dalam tubuh," kata Wiku dikutip dari Antara, Selasa (3/8/2021).

Baca juga: PPKM Level 4 Diperpanjang, Kementan Pastikan Ketersediaan Pangan Aman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com