Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lawan Pandemi, Kadin Gandeng PMI Sediakan Sarana dan Prasarana Plasma Konvalesen

Kompas.com - 04/08/2021, 18:45 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI) untuk menyediakan kebutuhan dana, pendonor dan pendistribusian terkait plasma konvalesen. Hal ini tertuang dalam nota kesepahaman keduanya yang dilaksanakan Rabu (4/8/2021).

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengungkapkan melalui kolaborasi ini, dunia usaha, juga stakeholder terkait, seperti PMI diharapkan dapat membantu pemerintah menganggulangi pandemi Covid-19 di tanah air.

"Melalui ikhtiar ini, Kadin Indonesia bersama dunia usaha membantu mempercepat pemulihan kesehatan dan membangkitkan ekonomi. Tingginya kebutuhan konvalesen bagi penderita Covid-19 yang terus meningkat, harus didukung sarana dan prasarana, agar penyaluran lebih cepat dan tepat sasaran," ujar Arsjad secara virtual.

Baca juga: Program Donor Plasma Konvalesen di BUMN Diluncurkan

Arsjad bilang, operasional donor plasma konvalesen saat ini masih dilakukan secara manual, terutama di daerah-daerah, yang memang sarana prasarananya masih terbatas. Padahal, untuk melakukan proses plasma konvalesen itu, dibutuhkan alat bernama Aferesis yang berguna untuk menyaring semua komponen yang ada di dalam darah.

"Melalui penandatanganan nota kesepahaman ini, Kadi nIndonesia berharap dapat berpartisipasi aktif membantu PMI, misalnya dengan pengadaan alat Aferesis yang berfungsi memisahkan sel darah merah, sel darah putih, trombosit dan konvalesen,” ujar dia.

Arsjad menjelaskan, alat ini sangat dibutuhkan, terutama di daerah-daerah. Maka dari itu, Kadin Indonesia berupaya untuk merangkul mitra dan anggota Kadin memberikan dan menggalang bantuan dana atau materi terkait kebutuhan plasma konvalesen tersebut.

Ketua Umum PMI Pusat Jusuf Kalla mengapresiasi langkah Kadin Indonesia yang menggandeng PMI untuk membantu pemerintah melawan pandemi. Dia mengungkapkan, peran serta masyarakat, pemerintah dan organisasi masyarakat seperti KADIN dan PMI dibutuhkan untuk menanggulangi pandmei Covid-19.

Dari masyarakat yakni menjalankan 3M (Mencuci tangan, Memakai masker dan Menjauhi kerumunan). Pemerintah, melalui intervensinya, mulai dari kebijakan 3T (Test, Tracing, Treatment), bantuan sosial, vaksinasi, logistik dan lainnya.

Terakhir, peran organisasi masyarakat seperti Kadin dan PMI membantu pemerintah dan masyarakat melalui donasi, imbauan agar masyarakat disiplin menjalankan 3M termasuk juga vaksinasi dan donor konvalesen.

“Saat ini dibutuhkan 400 juta suntikan, sementara baru mencapai 70 juta atau 17 persen dengan estimasi sekitar 250 sampai 300 ribu suntikan perhari. Ïni jika tidak dibantu dengan Vaksinasi Gotong Royong KADIN Indonesia sangat sulit dan berat," tambahnya.

Berdasarkan data dari PMI, saat ini ada 31 Unit Donor Darah (UDD) yang tersebar di seluruh Indonesia. Kebutuhan plasma konvalesen untuk terapi penderita Covid-19 cukup tinggi.

Baca juga: Cerita Airlangga Hartarto soal Pengalamannya Donor Plasma Konvalesen

PMI mencatat, stok plasma konvalesen di jaringan PMI seluruh Indonesia hanya berkisar 100 hingga 150 kantong plasma sementara kebutuhan terhadap plasma konvalesen cukup tinggi.

Berdasarkan kalkulasi, PMI membutuhkan 1.000 donor plasma konvalesen per hari untuk memenuhi kebutuhan para penderita Covid-19. Saat ini rata-rata donor plasma konvalesen baru mencapai 600-an per hari dengan 81 alat Aferesis yang dimiliki.

Untuk memaksimalkan ketersediaan plasma konvalesen, PMI telah melayangkan surat kepada berbagai lembaga untuk menggerakkan donor plasma di lingkungan masing-masing. Saat

"Älhamdulillah direspons oleh Kadin Indonesia. Target kita, dengan kerja sama ini bisa lebih dari 100 alat dan donor konvalesennya bisa tembuh 1.000 per hari," ujar JK.

Baca juga: PPKM Level 4 Diperpanjang, Ini Penyesuaian Kerja ASN dari Rumah dan Kantor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com