Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Tanda Tangani Komitmen Gotong Royong Perangi Covid-19, Menaker Ida: Kita Tidak Akan Kalah

Kompas.com - 05/08/2021, 12:53 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menandatangani Komitmen Gotong Royong bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), beserta serikat pekerja atau serikat buruh (SPSB) Provinsi Jawa Timur (Jatim) di Museum Mpu Tantular, Sidoarjo, Jatim pada Kamis (5/8/2021).

“Saya berharap, Komitmen Gotong Royong ini dapat memenangkan Indonesia (dari pandemi Covid-19). Kita belum kalah, dan kita tidak akan kalah. Indonesia tangguh, Indonesia tumbuh,” tegas Menaker Ida dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Kamis.

Adapun Komitmen Gotong Royong tersebut memiliki enam pilar sebagai berikut.

Pertama, menyelesaikan segala pertikaian dan konflik melalui dialog yang sehat dan kompromi yang adil.

Baca juga: Skema BSU 2020 dan 2021 Berbeda, Menaker Ida: Ada 3 Perbedaan

Kedua, menepis semua berita bohong terkait pandemi Covid-19 yang tidak berdasar pada kajian medis.

Ketiga, tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes), yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas (5M) pascapenerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat atau level I sampai IV dan masa-masa sesudahnya.

Keempat, meniadakan pengumpulan massa yang berpotensi menyebarkan virus Covid-19 dan membawa semua bentuk perselisihan ke meja perundingan dengan kepala dingin dan bertanggung-jawab.

Kelima, pemerintah mengupayakan langkah-langkah praktis dan strategis untuk memperbaiki situasi industri dan ketenagakerjaan di seluruh Indonesia selama dan pascapandemi Covid-19.

Keenam, saling mengingatkan, khususnya dalam hal penegakan prokes di lingkungan kerja.

Baca juga: Dukung Nakes, Kemenaker dan IDI Gelar Pelatihan Tanggap Darurat Hadapi Pandemi

Menaker Ida mengatakan, tantangan ketenagakerjaan dapat diatasi apabila kolaborasi antara pemerintah, pengusaha, dan pekerja atau buruh terus menerus dikampanyekan hingga tingkat daerah.

“Semua upaya ini tidak bisa dijalankan secara parsial, tapi harus dilakukan secara serentak, bersama-sama dengan melibatkan pengusaha dan pekerja sebagai tanggung jawab dan persoalan bersama,” ujarnya.

Untuk itu, Menaker Ida berharap, dunia usaha dan serikat pekerja dapat bahu-membahu untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Menurutnya, kunci utama menghadapi pandemi Covid-19 adalah kepercayaan diri yang tinggi, didukung dengan optimis dan kreatif dalam berinovasi.

Baca juga: Presiden Grab Paparkan Manfaat Digitalisasi untuk UMKM

Akibat pandemi, era digital datang lebih cepat dan tidak dapat dihindari. Menaker Ida juga menyebutkan, tantangan ketenagakerjaan selanjutnya adalah disrupsi.

Tantangan disrupsi tersebut, kata Menaker Ida, akan berdampak kepada pekerja dan buruh dengan tingkat pendidikan dan keterampilan rendah.

"Indonesia dengan mayoritas angkatan kerja yang masih minim pendidikan dan keterampilan harus mengantisipasi tantangan ini,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Menaker Ida menekankan, tantangan ketenagakerjaan dapat diatasi dengan saling peduli, optimis, dan bangkit bersama-sama dari dampak pandemi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com