Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSSK: Stabilitas Sistem Keuangan di Kuartal II 2021 Terjaga Normal

Kompas.com - 06/08/2021, 10:51 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan, stabilitas sistem keuangan pada semester I 2021 berada dalam kondisi normal meski tengah dihantam pandemi Covid-19.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, KSSK yang terdiri dari Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan sepakat memperkuat sinergi untuk mempertahankan momentum pemulihan ekonomi.

"Hasil pemantauan KSSK, stabilitas sistem keuangan untuk triwulan II berada dalam kondisi normal," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers hasil rapat KSSK secara virtual di Jakarta, Jumat (6/8/2021).

Baca juga: Bentuk Holding Ultra Mikro, Erick Thohir Mengaku Didukung OJK hingga KSSK

Sri Mulyani mengungkapkan, stabilitas sistem keuangan terjaga lantaran berbagai kebijakan fiskal dan moneter telah mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Dukungan ini membuat pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 positif mencapai 7,07 persen.

Nilai pertumbuhan menunjukkan arah strategi pemilihan ekonomi yang berjalan baik.

Pertumbuhan juga ditopang oleh realisasi belanja negara yang tumbuh sebesar 9,38 persen secara tahunan (yoy), yang terdiri dari belanja modal sebesar 90 persen dan belanja barang 79 persen.

"Sementara belanja program sosial terus memberikan dorongan dan bantuan kepada masyarakat rentan. Hal ini memberi dorongan yang signifikan pada komponen PDB, terutama pada sisi pengeluaran," ucap Sri Mulyani.

Baca juga: Tingkatkan Ekonomi Kuartal III, Sri Mulyani Minta Pemda Segera Belanja

Wanita yang akrab disapa Ani ini menjelaskan, konsumsi pemerintah pada kuartal II tumbuh 8,06 persen. Sementara konsumsi masyarakat yang merupakan kontributor terbesar dalam PDB tumbuh 5,93 persen.

Selain faktor base effect dari kontraksi ekonomi kuartal II 2020, pemulihan yang mendukung kestabilan sistem keuangan juga terjadi karena adanya fenomena Ramadhan dan Idul Fitri.

"Serta ada kebijakan pemerintah mendukung daya beli masyarakat melalui diskon listrik, bantuan sosial, insentif ongkir belanja online, inflasi yang relatif terkendali dan berperan besar mendorong konsumsi masyarakat," jelas Sri Mulyani.

Ia menuturkan, kinerja ekonomi yang berlanjut pada kuartal II 2021 ini ditopang pula oleh menguatnya kinerja ekonomi global, utamanya AS dan China.

Amerika Serikat mencatat pertumbuhan ekonomi 12 persen (yoy) di kuartal II, sedangkan China 7,9 persen.

Baca juga: Meski Dihantam Varian Delta, Sri Mulyani Pede Ekonomi Kuartal III Sentuh 5,7 Persen

Hal ini sejalan dengan meningkatnya PMI Manufaktur, relatif tingginya tingkat inflasi di AS, dan menurunnya initial jobless claim. Pertumbuhan ekonomi tersebut memberikan dampak pada meningkatnya transaksi perdagangan global dan harga komoditas.

"Ekspektasi pemulihan ekonomi global ke depan ditopang oleh negara maju yang mempertahankan stimulus fiskal dan moneter," pungkas Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com