Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minat Beli Saham Bukalapak, Jangan Lupa Pelajari Laporan Keuangannya

Kompas.com - 08/08/2021, 12:16 WIB
Mutia Fauzia

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bukalapak.com Tbk telah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (6/8/2021) kemarin.

Harga saham perusahaan dengan kode emiten BUKA pun terkena auto reject atas (ARA) setelah melesat 210 poin atau 24,71 persen dari harga perdagangan awal Rp 850 per saham menjadi Rp 1.060 per saham.

Saham Bukalapak ditransaksikan 4.293 kali dengan nilai transaksi yang diperoleh sebesar Rp 555,59 miliar dari 524 juta lembar saham yang diperdagangkan.

Euforia transaksi BUKA pun diperkirakan masih akan berlanjut hingga pekan depan.

Bagi Anda yang berminat membeli saham Bukalapak, alangkah lebih baiknya bila telah terlebih dahulu mempelajari kinerja keuanngan perusahaan teknologi unicorn tersebut.

Baca juga: Saham Bukalapak Melejit, Harta Achmad Zaky Tembus Rp 4,79 Triliun

Berdasarkan Laporan Keuangan Bukalapak 2018-2020 yang dikutip Kompas.com, perusahaan pada tahun 2020 lalu masih mencatatkan rugi sebesar Rp 1,34 triliun.

Meski, bila dibandingkan tahun 2019, rugi perusahaan mengalami perbaikan. Pada tahun 2019, rugi Bukalapak tercatat Rp 2,79 triliun dan di tahun 2019 rugi sebesar Rp 2,24 triliun.

Sebenarnya, pendapatan perusahaan mengalami kenaikan di tahun 2020 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun, pendapatan tersebut tak bisa menutupi beban perusahaan yang cukup besar.

Di tahun 2020, Bukalapak mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,35 triliun, meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2019 dan tahun 2018 yang masing-masing sebesar Rp 1,07 triliun dan Rp 291,9 miliar.

Namun demikian, untuk tahun 2020, beban perusahaan cukup besar, yakni untuk beban penjualan dan pemasaran di tahun 2020 mencapai Rp 1,51 triliun.

Di sisi lain, beban administrasi tercatat mencapai Rp 1,49 triliun dan beban pendapatan lain sebesar Rp 48,8 miliar dengan beban pokok pendapatan Rp 123,26 miliar.

Baca juga: Euforia terhadap Saham Bukalapak Diprediksi Berlanjut pada Pekan Depan

Dengan demikian, di tahun 2020, perusahaan mencatatkan rugi usaha sebesar Rp 1,84 triliun. Dari sisi aset, perusahaan tercatat sebesar Rp 2,59 triliun di tahun 2020.

Jumlah tersebut meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2019 yang sebesar RP 2,05 triliun. Dari sisi liabilitas, total liabilitas perusahaan di tahun 2020 sebesar Rp 985,82 miliar.

Fokus Cari Untung

CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin pun mengakui keterbatasan sumber dana perusahaan.

Namun demikian, ia mengatakan bakal menggunakan dana segar yang didapatkan dari IPO secara optimal.

Baca juga: Perdana Melantai di Bursa, Saham Bukalapak Naik 24,71 Persen

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com