Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Airlangga Dorong Konsumsi Buah Lokal yang Masih Rendah

Kompas.com - 09/08/2021, 18:13 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, produksi buah Indonesia dari tahun 2000 hingga 2020, setiap tahun mengalami meningkat rata-rata 6,06 persen.

Namun peningkatan produksi tidak diikuti dengan peningkatan konsumsi buah masyarakat Indonesia. Rata-rata konsumsi masyarakat Indonesia untuk buah-buahan tahun 2020 sebesar 88,56 gram/kapita/hari, turun sebesar 1,4 persen dibanding 2019.

Angka konsumsi tersebut hanya sebesar 59,04 persen dari batas minimal angka kecukupan gizi Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang merekomendasikan konsumsi buah 150 gram/kapita/hari.

Hal itu disampaikan Airlangga Karena saat acara rangkaian acara Gelar Buah Nusantara (GBN) ke-6 tahun 2021.

Baca juga: Sri Mulyani: Sistem OSS Beri Kepastian, Bantu Pulihkan Ekonomi Nasional

"Saya berharap agar GBN ini menjadi ajang promosi dan sosialisasi secara luas di seluruh Indonesia dengan melibatkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah sehingga GBN ini mampu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mencintai dan mengonsumsi buah nusantara sehingga ikut mendorong perekonomian daerah dan perekonomian nasional," ujar Airlangga.

Airlangga juga menjelaskan, hortikultura adalah salah satu subsektor pertanian yang potensial meningkatkan kesejahteraan petani, ekonomi daerah, ekonomi nasional dan meningkatkan devisa negara melalui ekspor.

Selama masa pandemi Covid-19 pada tahun 2020, nilai realisasi ekspor buah-buahan tercatat sebesar 389,9 juta dollar AS, meningkat 30,31 persen dibanding tahun 2019 dengan lima negara tujuan utama yaitu China, Hongkong, Malaysia, Arab Saudi, dan Pakistan.

Pada tahun 2020, ekspor hortikultura sebesar 645,48 juta dollar AS, meningkat 37,75 persen dibanding tahun 2019. Peningkatan ekspor ini didominasi oleh komoditas buah-buahan.

Baca juga: Sri Mulyani Akui PPKM Pengaruhi Penerimaan Pajak pada Kuartal III 2021

Dikutip dari Antara, Airlangga menyampaikan pertanian merupakan sektor terbesar kedua setelah industri pengolahan dan tetap konsisten tumbuh, baik pada 2020 maupun di triwulan kedua 2021 yang tumbuh 0,38 persen karena musim panen masuk di kuartal pertama.

Permintaan terhadap buah-buahan di masa pandemi Covid-19 juga meningkat, baik di dalam maupun di luar negeri seiring manfaatnya untuk meningkatkan imunitas tubuh.

“Ini menunjukkan resiliansi sektor dan keberadaannya sangat dibutuhkan dalam kondisi apapun dan terus memberikan sumbangan yang positif terhadap pertumbuhan perekonomian,” ungkap Airlangga.

Hortikultura, lanjutnya, adalah subsektor yang mempunyai potensi untuk terus didorong. Pemerintah juga terus mendorong dan menggenjot ekspor hortikultura, serta menyelesaikan berbagai regulasi yang menghambat.

Baca juga: Bantu Ekonomi Tumbuh, Sri Mulyani Minta Warga Taat Prokes

“Sisi produksi rata-rata produksi, meningkat 6,06 persen, diikuti dengan peningkatan konsumsi oleh masyarakat karena sektor tersebut juga mempekerjakan tenaga kerja, para petani, maupun value chainnya yang sebesar 13 juta,” ungkapnya.

Selain itu, pemerintah juga mencatat bahwa total konsumsi buah masyarakat baru 88,56 gram per kapita atau hanya sebesar 59,04 persen dari batas minimal kecukupan gizi dari WHO dengan rekomendasi 150 gram per kapita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com