Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stasiun KRL Pondok Rajeg Bakal Beroperasi Lagi Setelah Mati Suri

Kompas.com - 11/08/2021, 17:31 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Stasiun Kereta Rel Listrik (KRL) Pondok Rajeg di Cibinong, Bogor, akan segera dioperasikan kembali. Ini diungkapkan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam tinjauannya ke stasiun tersebut.

Ia menilai, reaktivasi jalur atau stasiun kereta api di wilayah aglomerasi seperti Jabodetabek menjadi penting untuk memfasilitasi kebutuhan moda transportasi umum masyarakat.

“Ini menunjukkan bahwa pemerintah concern untuk menomorsatukan angkutan massal. Apalagi kereta api merupakan angkutan massal yang eco friendly atau ramah lingkungan,” kata dia dalam keterangannya, Rabu (11/8/2021).

Baca juga: PPKM Level 4 Dilanjutkan, Ini Syarat Perjalanan Naik KRL

Lebih lanjut Budi mengatakan, minat masyarakat di kawasan aglomerasi untuk menggunakan moda transportasi umum seperti KRL sangat tinggi.

"Bayangkan satu hari penumpang KRL Jabodetabek bisa 1,2 juta orang. Kalau Stasiun Pondok Rajeg beroperasi kembali, angkutan ini akan semakin produktif dan diharapkan masyarakat bisa berpindah dari angkutan pribadi ke angkutan massal,” tuturnya.

Stasiun Pondok Rajeg ini terletak di Pondok Rajeg, Cibinong, Kabupaten Bogor, dan termasuk dalam wilayah DAOP 1 Jakarta, PT KAI (Persero).

Stasiun tersebut dibangun pada awal tahun 1997 untuk melayani kereta angkutan penumpang (masih KRD 2 gerbong) dengan rute dari Stasiun Nambo langsung ke Manggarai tidak berhenti di lintas Jakarta-Bogor.

Baca juga: Jumlah Perjalanan KRL Jabodetabek Resmi Dipangkas, Ini Jadwalnya

Kemudian pada tahun 2000-2006 stasiun tersebut melayani KRD 2 Gerbong, dan mulai Juli tahun 2015  KRL melewati stasiun ini, namun tidak berhenti.

Adapun rute perjalanan yang melewati Stasiun Rajeg yaitu Nambo-Citayam- Manggarai-Angke dengan waktu tempuh 1 jam 30 menit.

Reaktivasi rencananya tidak akan hanya dilakukan di wilayah aglomerasi seperti Jabodetabek, tetapi juga dilakukan di seluruh wilayah aglomerasi seperti Yogyakarta, Solo, Semarang, Surabaya, dan wilayah lainnya.

"Pembangunan seperti reaktivasi seperti rel dan stasiun kereta api di kawasan aglomerasi menjadi penting dan harus konsisten dilakukan,” ucap Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com