Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir: Alih Kelola Blok Rokan Jadi Kado Istimewa HUT RI ke-76

Kompas.com - 11/08/2021, 21:00 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan PT Pertamina (Persero) telah resmi mengelola penuh Blok Rokan.

Menurut dia, hal ini sesuai dengan komitmen Presiden Joko Widodo sejak 2018 lalu yang ingin blok migas ini diambil alih dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) yang telah mengelolanya hampir satu abad.

"Sejak 9 Agustus 2021, ladang migas terbesar kedua di negeri ini kini resmi dikelola BUMN kebanggaan kita: Pertamina," tulis Erick Thohir di akun Instagram resminya yang dikutip Kompas.com pada Rabu (11/8/2021).

Baca juga: PLN Pasok Listrik Blok Rokan, Erick Thohir:Kita Harus Membuktikan bahwa BUMN Mampu...

Bagi mantan bos Inter Milan ini, alih kelola Blok Rokan ini bisa dijadikan hadiah di hari kemerdekaan RI ke-76 yang jatuh pada 17 Agustus 2021 nanti.

"Ini adalah sejarah baru bagi Indonesia, sekaligus kado istimewa HUT Kemerdekaan ke-76 untuk seluruh rakyat Indonesia," kata dia.

Erick menegaskan, sudah saatnya perusahaan dalam negeri, dalam hal ini Pertamina mengelola blok migas kedua terbesar di Tanah Air ini.

"Kini saatnya para perwira Pertamina memimpin perjuangan untuk menjaga dan meningkatkan volume produksi migas di Blok Rokan, membangun kemandirian dan kedaulatan energi nasional," ungkap Erick Thohir.

Berdasarkan catatan sejarah, Chevron telah ada di Indonesia yang diawali kedatangan empat ahli geologi dari Standard Oil Company of California (Socal) pada 1924.

Pada 1930-an, Socal bekerja sama dengan Texaco yang akhirnya membentuk Caltex yang menjadi cikal bakal perusahaan Chevron Pasific Indonesia.

Baca juga: Diambil Alih Pertamina dari Chevron, Ini Sejarah Panjang 97 Tahun Blok Rokan


Kegiatan pencarian migas yang dilakukan sejak era Kolonial Belanda tersebut baru memberikan hasil usai penemuan lapangan Duri pada 1941, lalu disusul penemuan lapangan Minas pada 1944.

Kedua lapangan tersebut merupakan lapangan minyak terbesar dari total 115 lapangan produksi di Blok Rokan saat ini dengan luas wilayah mencapai 6.264 kilometer persen.

Blok Rokan pernah mencetak produksi tertinggi menyentuh angka hampir 1 juta barrel per hari pada 1973. Rata-rata kontribusi produksi Blok Rokan selama 70 tahun terakhir sekitar 46 persen dari produk minyak bumi nasional.

Kini, Blok Rokan menjadi salah satu tumpuan Indonesia dalam mendongkrak produksi minyak bumi sebesar 1 juta barrel per hari dan 12 miliar kaki kubik per hari gas bumi (BSCFD) pada 2030.

Baca juga: Usai Alih Kelola, Pertamina Siapkan Rp 28,6 Triliun buat Investasi di Blok Rokan hingga 2025

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com