Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng Perusahaan Malaysia, Barata Indonesia Bangun Pabrik Bahan Bakar Energi Alternatif

Kompas.com - 12/08/2021, 17:13 WIB
Hamzah Arfah,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Menggandeng Treehouz Asia, perusahaan yang berbasis di Malaysia, PT Barata Indonesia (Persero) menjalin kemitraan strategis pembangunan pabrik bahan bakar energi alternatif melalui pemanfaatan biomassa berbasis kayu dan limbah pengolahan kayu di Indonesia.

Kerja sama kedua belah pihak dituangkan dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU), antara Sulistyo Handoko selaku Direktur Pemasaran Barata Indonesia, dengan pihak Treehouz Asia diwakili oleh Tan Eng Hau yang menjabat sebagai managing director. Agenda dilanjutkan dengan NDA antara Barata Indonesia dan Treehouz Asia yang dilakukan via daring, pada Selasa (10/8/2021).

"Barata Indonesia terus berupaya melakukan ekspansi dan aliansi, dalam rangka penguatan kompetensi dan merespon peluang bisnis baru di industri agro tanah air,” ujar Sulistyo Handoko melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (12/8/2021).

Baca juga: Barata Indonesia Pasok Komponen Turbin PLTU Jawa 9 dan 10

Barata Indonesia menyambut baik peluang kerja sama pembangunan project biomassa ini, dalam rangka mendukung program co-firing di Indonesia. Termasuk peningkatan produksi berbentuk pellet ataupun sawdust, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.

Sulistyo menjelaskan, pengalaman panjang Barata Indonesia dalam pembangunan pabrik agro tanah air beserta komponen pendukungnya. Di mana Barata Indonesia sebagai BUMN manufaktur, menaruh komitmen tinggi terhadap peningkatan kandungan lokal dalam setiap produk yang dihasilkan maupun pembangunan proyek strategis nasional.

Dengan hal ini diwujudkan melalui komitmen dalam menciptakan produk substitusi impor, pemanfaatan material lokal dan penyediaan peluang tenaga kerja lokal, yang diharapkan dapat mendongkrak produktivitas dan daya saing industri nasional. Dukungan ini, sekaligus merupakan upaya dari Barata Indonesia dalam mendorong program pemulihan ekonomi nasional.

Baca juga: Sumber Energi Alternatif dan Contoh-contohnya

Sebagai inisiasi awal atas terbentuknya kesepakatan kerja sama yang dilakukan, Barata Indonesia dan TreeHouz bersepakat akan membangun pellet plants dengan kapasitas 40 TPH yang berlokasi di Pahang, Malaysia.

Kedua perusahaan juga sepakat berkolaborasi dalam pengembangan co-firing dengan biomassa, dalam rangka pengembangan energi alternatif untuk mendukung ketersediaan energi nasional yang bersih serta ramah lingkungan. 

“Peluang bisnis ini akan dikembangkan, dengan menghadirkan keunggulan teknologi di bidang energi baru dan terbarukan (EBT) sebagai solusi energi masa depan,” tutur Sulistyo.

Tan Eng Hau selaku managing director Treehouz Asia menambahkan, turut mengapresiasi kerjasama ini sebagai ekspansi pasar, khususnya dalam pengembangan biomassa berbasis pellet atau sawdust plant projects di Indonesia.

"Dengan berkah sumber daya alam yang melimpah di Indonesia, kami berharap Barata dan Treehouz dapat bersinergi memanfaatkan kompetensi masing-masing dalam menjalankan proyek-proyek pabrik wood, baggase pellet, sawdust baru maupun revitalisasi di Indonesia,” kata Tan.

Baca juga: Mengenal Panas Bumi, Sumber Energi Ramah Lingkungan yang Hemat Devisa Negara

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com