Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEI Optimistis Jumlah Emiten di Bursa Bisa Tembus 1.000 Perusahaan

Kompas.com - 13/08/2021, 12:54 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis target 1.000 Perusahaan Tercatat tahun ini bakal tercapai. Bahkan, BEI memperkirakan pencapaian target tersebut tidak akan memakan waktu yang lama.

"Dengan adanya dukungan dan komitmen dari pemerintah, regulator terkait, serta masih tingginya gairah Pasar Modal Indonesia, kami berharap dalam waktu tidak terlalu lama angka seribu Perusahaan Tercatat dapat terlampaui," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna kepada wartawan melalui keterangan tertulis, Jumat (13/8/2021).

Sampai dengan saat ini, BEI mencatat terdapat 740 Perusahaan Tercatat saham dan masih ada 24 perusahaan yang sedang dievaluasi dan mengantre untuk bersiap melakukan Initial Public Offering (IPO) tahun ini.

Baca juga: Apa Itu Emiten?

 

Lebih lanjut, kata dia, pencapaian 1.000 Perusahaan Tercatat tersebut akan iakselerasi melalui berbagai terobosan.

Salah satunya melalui Special Purpose Acquisition Company (SPAC). Pada saat ini, di Indonesia kata dia, belum ada skema investasi melalui pendirian perusahaan dengan skema SPAC.

"Untuk itu, Bursa sedang melakukan study terkait dengan SPAC termasuk pemetaan atas regulasi yang sekiranya dapat mensupport pengembangan SPAC dan juga regulasi baru yang diperlukan untuk implementasinya," jelasnya.

SPAC didirikan oleh sponsor yang merupakan pihak individu/perusahaan dan telah memiliki pengalaman dan reputasi untuk dapat melakukan identifikasi dan menyelesaikan proses penggabungan usaha dengan perusahaan target untuk menjadikan perusahaan tersebut perusahaan publik.

Di Amerika Serikat (AS) pada tahun 2021, sebesar 70 persen jumlah perusahaan tercatat berasal dari SPAC sedangkan sisanya kontribusi dari proses pencatatan secara konvensional.

"Dengan demikian peningkatan jumlah Perusahaan Tercatat diakselerasi melalui pencatatan saham perusahaan yang dilakukan seperti saat ini dan juga melalui SPAC," kata Nyoman.

Sampai dengan 9 Agustus 2021, BEI mencatatkan 28 emiten baru sekaligus menjadikan yang tertinggi di ASEAN, diikuti oleh 21 saham baru di Malaysia, 20 saham baru di Thailand, 5 saham baru di Singapura, dan 3 saham baru di Filipina.

Baca juga: BEI Kantongi 25 Calon Emiten, Termasuk GoTo?

 

Selain itu, terdapat pula 3 Obligasi baru, 1 Exchange-Traded Fund (ETF) baru, dan 1 Efek Beragun Aset (EBA) baru yang tercatat di BEI.

Di sisi lain, jumlah investor Pasar Modal Indonesia yang tercatat pada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 6 Agustus 2021 yang terdiri atas investor saham, reksa dana, dan surat utang telah bertumbuh lebih dari 50 persen menjadi 5,8 juta investor dibandingkan akhir tahun 2020. Dari jumlah tersebut, 2,6 juta di antaranya merupakan investor saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com