Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Tumbuh 7,07 Persen, Pengamat: Cuma Dirasakan Orang Tajir

Kompas.com - 14/08/2021, 16:13 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Kebijakan Publik Harryadin Mahardika menilai, pertumbuhan ekonomi sebesar 7,07 persen pada kuartal II 2021 hanya dirasakan oleh masyarakat kelas menengah atas.

Menurut dia, perbaikan ekonomi sejak pandemi Covid-19 melanda tidak dirasakan oleh masyarakat menengah hingga masyarakat rentan yang porsinya mendominasi penduduk negeri. Porsi masyarakat kelas atas justru kurang dari 5 persen.

"Spill over dari pertumbuhan ini lebih ke kelas menengah ke atas, sektor keuangan jadi menikmati imbas dari pertumbuhan, juga sektor lain yang terkait," kata Harryadin Mahardika dalam diskusi Iluni UI secara virtual, Sabtu (14/8/2021).

Baca juga: Makin Tajir di Tengah Pandemi, Ini 10 Orang Terkaya di Singapura

Ada beberapa indikator yang mendukung pernyataan Harryadin, salah satunya terkait pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang menjadi sisi pengeluaran PDB di kuartal II 2021.

Tercatat, konsumsi rumah tangga baru tumbuh 5,93 persen, lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi yang sebesar 7,07 persen. Pertumbuhan pada komponen ini bahkan lebih rendah dari pertumbuhan konsumsi pemerintah sebesar 8,6 persen.

"Ini menarik karena dua komponen (konsumsi pemerintah dan investasi) tumbuh di atas PDB, sementara konsumsi di bawah PDB, hampir 1,1 persen (rentangnya). Kenapa? Karena pertumbuhan belum sepenuhnya terkonversi jadi konsumsi masyarakat," beber dia.

Wakil Ketua Policy Center UI ini juga menyebut, ada indikator tambahan yang bisa dijadikan patokan lain. Indeks Penjualan Ritel kembali negatif di kuartal II 2021, setelah mengalami pertumbuhan positif di kuartal I 2021.

Penyerapan tenaga kerja pun masih tumbuh negatif, kecuali di sektor-sektor yang memang tumbuh saat pandemi, seperti pertanian dan sektor industri masing-masing 0,38 persen dan 6,58 persen (yoy).

"Sektor lain agak mengkhawatirkan. Dari sejak awal pandemi sampai sekarang, pengangguran sudah naik 2 persen dan diprediksi mencapai 7-7,5 persen di kuartal III 2021, menunjukkan bahwa pertumbuhan yang terjadi menjadi hal yang tidak dinikmati masyarakat banyak," jelas Harryadin.

Lagipula kata dia, beberapa lembaga seperti Bank Indonesia (BI) sudah memproyeksi bahwa pertumbuhan ekonomi yang besar akan berimbas positif ke pasar keuangan termasuk industri perbankan.

Baca juga: Selamat Tinggal Resesi, Ekonomi Indonesia Kuartal II 2021 Tumbuh 7,07 Persen

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com