Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor Juli 2021 Turun Jadi 17,70 Miliar Dollar AS, Ini Sebabnya Kata BPS

Kompas.com - 18/08/2021, 15:06 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis nilai ekspor Indonesia mencapai 17,70 miliar dollar AS pada Juli 2021. Realisasi itu turun 840 juta dollar AS atau 4,53 persen dibandingkan laju ekspor pada Juni 2021 yang tercatat 18,54 miliar dollar AS.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, penurunan tersebut merupakan dampak dari siklus musiman yang terjadi setiap tahunnya. Ia menjelaskan, pada Mei 2021 terdapat momentum libur Lebaran yang membuat kegiatan ekspor menurutn pada bulan tersebut.

Alhasil, kegiatan ekspor pun dialihkan ke bulan berikutnya yang membuat laju ekspor pada Juni 2021 meningkat signifikan. Sehingga, laju ekspor pada Juli 2021 nampak melemah dari bulan sebelumnya.

Baca juga: Impor Juli 2021 Capai 15,11 Miliar Dollar AS, BPS: Ada Indikasi Baik Aktivitas Ekonomi Berjalan

"Penurunan ini disebabkan ekspor Juni yang sangat tinggi. Ini merupakan akibat dari rendahnya aktivitas ekspor di Mei karena libur Lebaran. Sehingga penurunan ekspor di Juli lebih dikarenakan pola musiman,” ujar Margo dalam konferensi pers virtual, Rabu (18/8/2021).

Secara rinci, penurunan ekspor Juli 2021 dibandingkan Juni 2021 disebabkan oleh kinerja ekspor migas yang turun 19,55 persen dari 1,2 miliar dollar AS menjadi 990 juta dollar AS. Begitu pula dengan ekspor nonmigas yang turun 3,46 persen dari 17,3 miliar dollar AS menjadi 16,71 miliar dollar AS.

Margo menjelaskan, penurunan ekspor migas disebabkan oleh menurunnya ekspor minyak mentah sebesar 45,71 persen menjadi 226,8 juta dollar AS, hasil minyak turun 25,36 persen menjadi 146,3 juta dollar AS, dan ekspor gas turun 0,04 persen menjadi 618,1 juta dollar AS.

Sementara itu, untuk ekspor nonmigas di Juli 2021 terhadap Juni 2021 terjadi penurunan paling besar pada produk besi dan baja yang turun 409,5 juta dollar AS. Lalu kendaraan dan bagiannya turun 177,6 juta dollar AS, mesin dan peralatan mekanis turun 106,2 juta dollar AS, mesin dan perlengkapan elektrik turun 94,2 juta dollar AS, serta tembaga dan barang daripadanya turun 81,5 juta dollar AS.

Meski demikian, beberapa komoditas nonmigas menunjukkan adanya peningkatan nilai ekspor. Tertinggi ada pada lemak dan minyak hewan/nabati yang naik 614 juta dollar AS, berbagai produk kimia naik 71,5 juta dollar AS, pupuk naik 40,8 juta dollar AS, pakaian dan aksesorinya (bukan rajutan) naik 33,2 juta dollar AS, serta nikel dan barang daripadanya naik 23 juta dollar AS.

Total nilai ekspor nonmigas pada Juli 2021 dari 13 negara mencapai 11,98 miliar, turun 630,0 juta dollar AS atau 4,99 persen dibandingkan Juni 2021. Penurunan itu seiring dengan turunnya nilai ekspor ke sebagian besar negara tujuan utama seperti China turun 13,70 persen, Jepang turun 12,41 persen, dan Amerika Serikat turun 5,35 persen.

Adapun secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia periode Januari-Juli 2021 mencapai 120,57 miliar dollar AS atau naik 33,94 persen dibandingkan periode sama di 2020 yang sebesar 90,02 miliar dollar AS.

Hingga akhir Juli 2021, China masih merupakan negara tujuan ekspor utama Indonesia dengan porsi terbesar yakni 21,85 persen senilai 24,86 miliar dollar AS. Lalu diikuti Amerika Serikat dengan nilai 13,54 miliar dollar AS atau 11,91 persen, dan Jepang dengan nilai 8,8 miliar dollar AS atau 7,75 persen.

"Komoditas utama yang diekspor ke China pada periode tersebut adalah besi/baja, batubara, dan minyak kelapa sawit," kata Margo.

Baca juga: Ekspor Produk Perikanan Indonesia pada Semester I 2021 Naik 7,3 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com