Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berubah Jadi Endemi, Pemerintah Kejar Target Vaksinasi ke 208 Juta Jiwa Sepanjang 2021

Kompas.com - 18/08/2021, 16:18 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah terus mengejar target vaksinasi kepada 208 juta penduduk hingga akhir tahun 2021.

Target tersebut perlu diakselerasi agar kekebalan komunal (herd immunity) segera terwujud mengurangi kekhawatiran masyarakat dan dunia usaha.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu menyebut, vaksinasi merupakan satu-satunya cara manusia bisa hidup berdampingan dengan virus, mengingat epidemiolog sepakat pandemi ini akan berganti menjadi endemi tahun depan.

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Pandemi Bakal Jadi Endemi Tahun Depan, Vaksinasi Harus Digenjot

"Target vaksinasi sudah kita tingkatkan terutama dengan adanya tambahan usia yang sampai 12 tahun (boleh divaksin), targetnya menjadi 208 juta di tahun 2021," ucap Febrio dalam konferensi pers BKF di Jakarta, Rabu (18/8/2021).

Adapun selama 7 hari terakhir, vaksinasi sudah menyasar kepada lebih dari satu juta orang per hari. Hingga 17 Agustus 2021, rata-rata vaksinasi harian mencapai 1,15 juta dosis.

Hal ini menempatkan RI berada di peringkat ke-9 secara global dari segi jumlah penduduk yang sudah diberikan vaksin.

Febrio berharap, sekitar 70 persen dari jumlah populasi RI mendapatkan vaksinasi sampai akhir tahun 2021.

"Kita berharap terus tingkatkan ini karena suplai vaksin kita cukup dan kita bisa lakukan itu dengan tata kelola yang baik. Kita lihat untuk 2021 kalau terus bisa kita lanjutkan dengan kuat, kita harap 70 persen dari populasi bisa vaksinasi by the end of the year," sebut dia.

Baca juga: Jasa Cetak Kartu Vaksin Covid-19 Masih Bertebaran di Marketplace

Akselerasi vaksinasi, kata Febrio, bakal terus berlanjut hingga tahun 2022. Pasalnya, banyak ketidakpastian yang mungkin saja terjadi dan membebani ketahanan fiskal.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melihat, meskipun dunia mengerahkan segala upaya untuk menghentikan penyebaran pandemi, virus tersebut masih ada dan bermutasi.

Virus tak akan hilang hingga tahun depan sehingga memaksa seluruh dunia hidup dalam normal baru.

Berdasarkan survei majalah Nature, sebanyak 89 persen dari 119 emunologist dan ahli virus dari 23 negara sepakat bahwa pandemi akan berubah menjadi endemi, tak serta-merta hilang.

"Vaksin harus di-adjust dan dipastikan bahwa akan efektif dalam menghalau infeksi yang terjadi agar herd immunity bisa terjaga. Ini akan meningkatkan kepercayaan dari masyarakat, kita bisa secara praktis lebih mobile dan melakukan aktifitas dengan percaya diri," pungkas Febrio.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com