Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Menkop, 2 Kelompok UMKM Ini Berkontribusi Besar ke Pertumbuhan Ekonomi

Kompas.com - 18/08/2021, 16:20 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan, ada 2 jenis UMKM yang berkontribusi paling besar pada pertumbuhan ekonomi selama mewabahnya pandemi Covid-19.

Disebutkan Teten, dua UKM yang dimaksud adalah yang bergerak di sektor pertanian dan UMKM yang sudah terhubung ke ekosistem digital.

"UMKM yang paling besar berkontribusi selama pandemi itu adalah UMKM di sektor pertanian dan UMKM yang terhubung ke ekosistem digital. Kita lihat saja, sektor pertanian mengalami pertumbuhan di atas 12 persen di tahun ini," ujarnya dalam ngobrol Tempo yang disiarkan secara virtual, Rabu (18/8/2021).

Baca juga: Ingin Mencairkan BPUM UMKM? Ini Caranya agar Tidak Antre

Sementara itu, UMKM yang terhubung ke ekosistem platform digital juga ikut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.

"Transaksi secara digital ini juga menopang pertumbuhan kita. Terutama sektor makanan dan minuman, dan home care yang terhubung ke digital itu meningkat pesat," kata Teten.

Lebih lanjut, Teten mengatakan, selama pandemi, jumlah UMKM yang masuk ke platform digital sudah mencapai 24 persen.

Angka ini jauh meningkat jika dibandingkan dengan sebelum pandemi yang mana UMKM yang masuk ke ranah digital hanya 8 juta atau sekitar 13 persen. "Kalau dilihat, memang ada UMKM yang memiliki kemampuan untuk bisa menyesuaikan market yang sekarang ada," katanya.

Baca juga: Tangkal Stres Psikologis Pengusaha UMKM di Masa Pandemi Covid-19

Bahkan, lanjut Teten, di tengah pandemi, di tahun 2020, ada 14.000 UMKM yang melakukan ekspor.

Sementara untuk sektor UMKM yang omzetnya tetap meningkat adalah UMKM yang berada di sektor bahan pangan, produk herbal, frozen food, dan farmasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com