Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Upaya ANJ Lindungi Keanekaragaman Hayati Indonesia

Kompas.com - 19/08/2021, 10:00 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Di areal tidak jauh dari Hutan Desa Manjau, Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar), terdapat sebuah lahan nilai konservasi tinggi (NKT) milik PT Kayung Agro Lestari (KAL) seluas 657,22 hektar (ha).

Sebagai anak perusahaan PT Austindo Nusantara Jaya (ANJ), KAL membangun jalur penghubung berupa koridor satwa seluas 7,59 ha.

Kepala Konservasi ANJ Nardiyono menjelaskan, pembangunan koridor tersebut dilakukan untuk melindungi satwa endemik, salah satunya orangutan, agar bisa berpindah tempat dan mencari makan dari hutan desa ke lahan konservasi, begitu pula sebaliknya.

“Kami sebelumnya survei dulu Hutan Desa Manjau. Ada tidak ketersediaan pohon pakan liar. Hasilnya cukup baik, karena kami temukan lumayan banyak populasi orangutan, sehingga dari manajemen kita mengalokasikan area yang sudah ditanam sawit seluas 25 meter x 1,8 kilometer untuk dijadikan koridor satwa,” jelas Nardi dalam wawancara bersama Kompas.com melalui Zoom Meeting, Selasa (3/4/2021).

Baca juga: Dukung Pengembangan SDM, ANJ Jalankan Program PAUD dan TK di Papua Barat

Pengelolaan koridor tersebut, lanjut dia, tidak bisa dilakukan sendirian. Untuk itu, KAL menggandeng sejumlah lembaga swadaya masyarakat dan komunitas setempat, salah satunya Lembaga Pengelola Hutan Desa Manjau.

“Di area ini sekarang sudah menjadi hutan lebat dan sudah pernah dilewati orangutan. Tidak begitu yakin orangutan ini berasal dari area konservasi (Hutan Tanjung Sekuting) atau Hutan Desa Manjau, tapi memang ada sejumlah orangutan yang membuat sarang di sini,” ujarnya.

Bahkan, terang dia, konservasi di Ketapang tersebut terbukti membuahkan hasil. Hal ini didasarkan pada studi salah satu LSM dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) pada 2015 dan 2019.

“Dari tahun 2015 itu ada sekitar 150 orangutan di area konservasi ANJ. Pada 2019, diteliti kembali, sudah ada 200 individu. Ini yang melakukan lembaga yang sama,” terang dia.

Serupa dengan yang ada di Ketapang, ANJ ternyata juga memiliki koridor satwa seluas 1,4 ha yang menghubungan area konservasi perusahaan dengan Hutan Lindung Angkola Selatan di Tapanuli Selatan.

Baca juga: Kebijakan Keberlanjutan ANJ: ”Road to Net Zero”

Untuk diketahui, ANJ menyediakan koridor satwa pada setiap area konsensi atau konservasi, baik koridor alami maupun buatan.

“Koridor alam bisa berupa areal sepadan sungai. Sesuai dengan peraturan bahwa areal sepadan sungai harus menjadi water attachment dan tidak boleh dijadikan lahan perkebunan,” ujar dia.

Permbuatan koridor satwa tersebut, lanjut Nardi, dilakukan agar satwa bisa berpindah dan tidak terjadi penumpukan populasi di satu tempat.

Langkah lain ANJ dalam melindungi hutan beserta flora dan fauna di dalamnya adalah dengan mengajak masyarakat untuk menjaganya. Sebab, banyak masyarakat sekitar yang belum paham mengenai pemanfaatan hutan secara baik dan seimbang.

“Untuk itu kami adakan sosialisasi. Kami ajak mereka untuk ikut menjaga, bersama dengan lembaga Conservation International (CI). Kami bahkan punya Kesepakatan Konservasi bersama Masyarakat (CCA),” tuturnya.

Baca juga: Lewat Koperasi, ANJ Dukung Ketahanan Ekonomi Masyarakat Papua Barat

Kegiatan yang dilakukan pun beragam, salah satunya adalah penanaman beberapa jenis pohon buah yang hasilnya dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Kegiatan ini dilakukan untuk jangka panjang di lingkungan tersebut.

Adapun untuk jangka pendek, Nardi menyatakan bahwa ANJ bersama teman-teman agronomi dan CI, memfasilitasi masyarakat dalam pembuatan kompos dari tandan buah kosong (TBK) kelapa sawit.

“Ini sangat menghemat biaya, sehingga masyarakat tidak perlu membeli pupuk berlebihan,” terangnya.

Nardi melanjutkan, di Desa Bina Sari yang terletak tidak jauh dari Hutan Lindung Angkola Selatan, masyarakat melalui Koperasi Tani Binasari (Koptansari) melakukan sejumlah program perusahaan. Salah satu program yang dilakukan adalah skema pola mitra atau petani plasma.

Halaman:


Terkini Lainnya

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Whats New
Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com