Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berencana IPO, GTS International Targetkan Himpun Dana Rp 429 Miliar

Kompas.com - 19/08/2021, 15:23 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Perusahaan yang bergerak pada sektor pengolahan gas bumi, PT GTS Internasional Tbk (GTSI) berencana mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini dilakukan untuk mendukung modal kerja perseoran dan rencana akuisisi.

Direktur PT GTS Internasional Dandun Widodo mengungkapkan, GTSI sedang dalam tahap membangun ekosistem rantai pasokan LNG dengan cara mengakuisisi perusahaan terafiliasi yang akan memberikan sinergi terhadap keberlangsungan usaha perseroan.

“Perusahaan berencana membangun permanen FRSU (Floating Storage regacification Unit) untuk Sulawesi Utara,” kata Dandun dalam paparan publik, Kamis (19/8/2021).

Untuk mendanai akuisisi tersebut, perseroan berencana menghimpun dana antara Rp 286 miliar hingga Rp 429 miliar melalui Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan menjual 2,8 miliar saham baru.

Baca juga: Cek Rekening, Subsidi Gaji Tahap 2 Ditransfer Hari ini

Saham tersebut akan dilepas dengan harga per saham Rp 50 atau jumlahnya setara dengan 17,6 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah IPO.

Perseroan juga bermaksud untuk mencatatkan seluruh saham atas nama pemegang saham sebelum perusahaan go publik sebanyak 13,4 miliar saham. Sehingga total saham yang dicatatkan Perseroan mencapai 16,2 miliar saham.

Dandun mengungkapkan, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, dana hasil penjualan saham tersebut, 64 persen atau setara dengan 19,2 juta dollar AS akan digunakan untuk pinjaman kepada PT Anoa Sulawesi Regas (Anoa), dengan perkiraan sukubunga 7 persen per tahun dengan jangka waktu pinjaman 8 tahun serta grace periode 2 tahun.

Pinjaman tersebut akan digunakan Anoa untuk membangun permanen FRSU, yang direncanakan akan dimulai pada Kuartal IV-2021. Jika dana tersebut sudah dibayarkan kembali, perseroan akan menggunakan dana tersebut untuk pengembangan usaha di masa depan termasuk namun tidak terbatas untuk modal kerja dan belanja modal.

Baca juga: Platform Trading Kripto Liquid Diretas, Rp 1,15 Triliun Raib

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com