JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) melaporkan, kredit perbankan masih mengalami pertumbuhan pada Juli 2021.
“Di tengah kondisi likuditas yang tetap longgar dan penurunan suku bunga kredit baru, intermediasi perbankan melanjutkan pertumbuhan positif, meskipun belum kuat yaitu sebesar 0,5 persen year on year (yoy),” ujar Gubernur BI, Perry Warjiiyo, dalam konferensi pers virtual, Kamis (19/8/2021).
Perry menjelaskan, pertumbuhan tersebut selaras dengan tren kenaikan kredit konsumsi, terutama Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang tumbuh sebesar 6,79 persen secara yoy pada Juli 2021.
“Sejalan dengan tingginya permintaan kredit kepemilikan rumah,” kata dia.
Baca juga: BP Jamsostek Sebut 5 Juta Calon Penerima Subsidi Gaji Belum Punya Rekening Himbara
Selain itu, kredit untuk segmen UMKM juga masih mengalami pertumbuhan sebesar 1,93 persen secara yoy, sedikit menurun dibanding bulan sebelumnya, akibat terbatasnya mobilitas masyarakat.
Meskipun kredit masih tumbuh terbatas, Perry menyebut rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan Juni 2021 tetap tinggi sebesar 24,30 persen, dan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) 3,24 persen (bruto) dan 1,06 persen (neto).
“Ketahanan sistem keuangan tetap terjaga, meskipun fungsi intermediasi perbankan masih perlu ditingkatkan,” ucapnya.
Sebagai informasi, dalam rangka mendongkrak penyaluran kredit, khususnya kepada segmen UMKM, bank sentral akan menerbitkan kebijakan RPIM yang berlaku sejak 1 September 2021.
Baca juga: IHSG Ambles 2,06 Persen, Kembali ke Level 5.000-an
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.