Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ASEAN Targetkan Peningkatan Penggunaan Energi Terbarukan hingga 23 Persen pada 2025

Kompas.com - 20/08/2021, 09:01 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - ASEAN Centre for Energy (ACE) bersama Kementerian Federal Jerman melakukan kerja sama ekonomi dan pembangunan (BMZ) melalui Program Energi ASEAN-German (AGEP) Tahap II.

Lewat program ini, negara-negara anggota ASEAN mengembangkan The 6th ASEAN Energy Outlook (AEO6).

AEO6 adalah dokumen utama yang menyajikan ketertarikan negara-negara anggota ASEAN dalam memahami tren dan lanskap energi saat ini yang bertujuan mendukung pengembangan energi berkelanjutan.

Baca juga: PMI Manufaktur Anjlok, Kemenkeu: Negara Lain di ASEAN Juga Mengalami

Direktur Eksekutif dari ASEAN Centre for Energy Nugi Agya Utama mengatakan, publikasi ini turut berisikan perspektif energi oleh negara-negara anggota ASEAN hingga 2040.

Serta mencakup langkah-langkah agar kawasan ini menjadi lebih tangguh untuk memungkinkan keterjangkauan dan keberlanjutan energi.

"The 6th ASEAN Energy Outlook memberikan gambaran tentang lanskap energi saat ini dengan beberapa kemungkinan skenario untuk para pembuat kebijakan dan para pemangku kepentingan," ujar Nugi dalam konferensi pers virtual pada Kamis (19/8/2021).

AEO6 mencerminkan keinginan negara anggota ASEAN untuk mempelajari tren energi saat ini dan mengeksplorasi beragam kesempatan dan kemungkinan.

Outlook ini juga mengkaji bagaimana ASEAN dapat memenuhi kebutuhan energi untuk perekonomian dan populasinya yang berkembang hingga 2040, serta beragam cara untuk melanjutkan dan implikasinya terhadap ketahanan energi, pembangunan sosial ekonomi, dan lingkungan hidup.

Baca juga: Hari Belanja Online ASEAN Kembali Digelar, Ini Cara Mendaftar bagi Penjual

Salah satu yang menjadi target negara-negara anggota ASEAN adalah meningkatkan penggunaan komponen energi terbarukan hingga 23 persen pada tahun 2025.

Konselor Kerja Sama Pembangunan, Kedutaan Besar Republik Federal Jerman-ASEAN, Oliver Hoppe menambahkan, dokumen AEO6 istimewa karena melengkapi dan mendukung strategi berbasis hasil dari ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC) 2016-2025 Phase II: 2021-2025, yang diluncurkan pada kegiatan ASEAN Minister on Energy Meeting (AMEM) ke-38 pada November 2020.

Temuannya juga dapat berkontribusi untuk memperkuat rencana tindakan untuk beragam lembaga energi khusus ASEAN (ASEAN specialised energy bodies) dan jaringan sub-sektor (sub-sector networks) dalam area programnya masing-masing di bawah APAEC.

“Publikasi yang sangat penting ini merupakan hasil dari riset bersama dan usaha pengembangan yang luar biasa oleh banyak ahli energi terkemuka di wilayah ini," ungkap Oliver.

Secara rinci, terdapat tujuh strategi kunci yang telah disusun dalam upaya meningkatkan ketahanan dan keberlanjutan energi di negara-negara anggota ASEAN.

Baca juga: Lonjakan Transaksi Perdagangan Saham di RI Tertinggi se-ASEAN

Pertama, ASEAN akan meningkatkan upayanya untuk mengembangkan ASEAN Power Grid (APG) untuk memperluas perdagangan listrik multilateral lingkup regional, memperkuat ketahanan dan modernisasi pembangkit listrik, sekaligus mempromosikan energi bersih dan terbarukan.

Kedua, dalam sektor gas, ASEAN akan mengusahakan pengembangan pasar gas bersama untuk ASEAN dengan meningkatkan konektivitas serta aksesibilitas gas dan gas alam cair.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com