Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Negara yang Terjebak 'Middle Income' Isu Utamanya Selalu SDM

Kompas.com - 20/08/2021, 13:34 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Isu utama negara-negara di dunia yang terjebak dalam kategori negara kelas menengah (middle income trap) adalah masalah pembangunan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, karenanya tak heran, banyak negara yang punya pengalaman bebas dari pendapatan kelas rendah (lower income) menjadi kelas menengah (middle income). Namun, hanya sedikit negara yang berhasil kembali naik ke negara berpendapatan tinggi (higher income).

"Dilihat dari berbagai aspek apa yang perlu dilakukan (untuk keluar dari middle income trap) dengan meneliti negara yang berhasil menjadi higher income country. Muncul pelajarannya adalah di SDM. Karena kita tahu middle income country, isu utamanya selalu di SDM," kata Sri Mulyani dalam Peluncuran Buku Indonesia 2045, Jumat (20/8/2021).

Baca juga: Konsumsi Kelas Menengah-Atas Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 2021

Bendahara Negara ini mengungkapkan, sumber daya manusia yang menjadi pendorong kemajuan bangsa harus memiliki kapasitas intelektual yang mumpuni dan sehat.

Maka itu, pendidikan dan kesehatan yang mudah diakses menjadi kunci utama dari pembangunan SDM tersebut.

Sri Mulyani menilai, reformasi di bidang pendidikan dan kesehatan menjadi penting. Apalagi ketika Indonesia dihadapkan dengan pandemi Covid-19, yang memaksa anak-anak belajar dari rumah.

Begitu pula dengan sistem kesehatan. Cara sebuah negara merespons pandemi dengan baik terlihat dari sistem kesehatan yang dimilikinya. Untuk itu dia mengajak seluruh milenial untuk meneropong bagaimana cara membangun sistem kesehatan yang baik di Indonesia.

"Kita selama ini bicara tentang BPJS kesehatan, akses kesehatan, fasilitas kesehatan dasar. Hal ini jadi area yang membutuhkan pemikiran dan penelitian. Bisa belajar dari negara lain namun bisa lihat dari peranan negara kita sendiri," ucap Sri Mulyani.

Baca juga: Pemerintah Diminta Sasar UMKM Kelas Menengah Rentan yang Belum Dapat Stimulus

Sama seperti kesehatan, kata Ani, pendidikan juga merupakan urusan yang penting yang harus merata di seluruh pelosok negeri.

Oleh karena itu, sebagian anggaran pendidikan dasar dan menengah didelegasikan ke Pemda. Sebab Pemda memiliki unsur kedekatan dengan isu wilayahnya masing-masing.

"Ada pandemi di mana anak-anak kita tidak belajar di kelas selama 1,5 tahun, ini masa yang panjang sekali dan pasti ada dampaknya. Saya berharap ini jadi pemikiran bersama," pungkas Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com