Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih dari 1.300 Hoaks Beredar Selama Pandemi, Mulai Chip yang Dimasukkan hingga Meninggal karena Vaksin

Kompas.com - 23/08/2021, 16:33 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama pandemi Covid-19, banyak informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.

Kementerian Kesehatan mencatat, hingga hari ini, lebih dari 1.300 informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Nadia Tarmizi mengatakan, dari total itu, informasi hoaks yang paling banyak muncul adalah terkait informasi efek samping dari vaksin.

Baca juga: Cara Pendaftaran Vaksin Covid via Online untuk Masyarakat Umum

"Hoaks yang paling banyak tersebar itu yah efek dari vaksin seperti ada yang bilang lumpuh hingga meninggal," ujar Nadia dalam diskusi webinar bersama Gojek, Senin (23/8/2021).

Bahkan, lanjut dia, informasi hoaks yang sempat menjadi trending topic di tengah masyarakat menyebutkan bahwa vaksin merupakan chip yang sengaja dimasukan ke tubuh.

Kemudian, informasi hoaks yang juga banyak diperbincangkan berkaitan dengan konsumsi untuk meningkatkan imun tubuh, seperti susu, air kelapa, dan menghirup minyak kayu putih.

"Ada juga beberapa postingan yang disebarluaskan bahwa Covid-19 adalah penyakit biasa yang enggak memerlukan prokes. Ini yang bahaya dan membuat lost komunikasi, padahal kunci dari penanganan Covid-19 adalah prokes dan vaksin," ungkap Nadia.

Di sisi lain, Kemenkominfo telah memiliki sistem penanggulangan hoaks yang disebut sebagai Hoax Buster sebagai kanal untuk menetralisasikan kabar bohong yang beredar di masyarakat.

Baca juga: Ikappi Sebut Hoaks soal Vaksin dan Covid-19 Masih Kuat di Pasar Tradisional

Seluruh hoaks yang tersebar itu nantinya diklarifikasikan apakah termasuk fakta atau kabar yang tidak lengkap yang kemudian nantinya hasil klarifikasi tersebut dikumpulkan dalam kanal hoax buster yang ada di laman www.covid-19.go.id.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com