Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bappenas: Pembangunan Rendah Karbon Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional

Kompas.com - 23/08/2021, 22:40 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, upaya memacu kembali laju perekonomian nasional salah satunya dengan menjalankan Pembangunan Ekonomi Rendah Karbon (LCD).

Menurut dia, pembangunan ini sejalan dengan komitmen global untuk mengurangi tingkat emisi karbon sesuai dengan Paris Agreement dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional yang terdampak Pandemi Covid-19.

Tak heran, pembangunan ekonomi Indonesia saat ini diarahkan ke pembangunan ekonomi yang rendah karbon. Pemerintah tercatat mengalokasikan anggaran senilai Rp 23,45 triliun sampai Rp 34,52 triliun atau hanya 24 persen dari total anggaran yang dibutuhkan.

Baca juga: Bappenas: Satu Data Jadi Kunci Penting Pengambilan Kebijakan di Masa Pandemi

“Karena alokasi dana APBN untuk mendukung program low carbon development ini masih 24 persen, dari total dana yang dibutuhkan. Sedangkan 76 persen lainnya diharapkan dari non pemerintah,” kata Suharso dalam siaran pers, Senin (23/8/2021).

Suharso menuturkan, saat ini pemerintah sedang menggodok berbagai kebijakan untuk mendorong pembangunan rendah karbon. Pembangunan rendah karbon menjadi salah satu prioritas nasional dan menjadi instrumen utama untuk mendorong pembangunan berkelanjutan.

Namun dia tak memungkiri, dibutuhkan strategi transformasi transisi yang robust (kokoh), sustainable (berkelanjutan) dengan mempertimbangkan kesiapan sumberdaya, pendanaan, serta teknologi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com