Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Ketemu Bos Shopee, Bahas Apa?

Kompas.com - 26/08/2021, 13:04 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku, dirinya bertemu dengan petinggi Shopee Rabu (25/8/2021) malam.

Dalam pertemuan itu, dirinya meminta Shopee membantu memasarkan produk-produk buatan UMKM.

"Saya tadi malam bicara dengan orang-orang dari Shopee, pendirinya Shopee juga. Mereka saya minta supaya masuk dan bawa barang-barang buatan dalam negeri," kata Luhut saat peluncuran gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Wisata Indonesia secara virtual, Kamis (26/8/2021).

Baca juga: Panduan Cara Jualan di Shopee dan Cepat Mendapatkan Pembeli

Luhut bilang, petinggi Shopee bersedia dan akan melakukan permintaanya itu.

Menurut Luhut, sudah seharusnya produksi UMKM menjadi produk utama yang dipasarkan di platform Shopee.

"Bagaimanapun ekonomi kita harus ditunjang, backbone-nya ini UMKM," ungkap Luhut.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, transasksi di pasar e-commerce masih tumbuh subur.

Baca juga: Luhut: PPKM Akan Terus Berlaku Selama Pandemi

Kemendag mencatat, hingga di kuartal I/2021, nilai transaksinya mencapai Rp 186,7 triliun.

Bahkan, di akhir 2021 diprediksi nilai transaksi e-commerce di Tanah Air bisa mencapai Rp 395 triliun.

"Ini yang harus kita genjot dan apabila bisa dioptimalkan dengan infrastruktur yang merata, serta dukungan regulasi yang komperensif, Indonesia sangat berpotensi," ungkap Mendag Lutfi.

Baca juga: BlueBird Gandeng Shopee untuk Dukung Ekspansi Bisnis Logistik dan Pembayaran Non-tunai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com