Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Guru Ditunjuk Taliban Jadi Gubernur Bank Sentral Afghanistan

Kompas.com - 26/08/2021, 13:36 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber NBC News

KABUL, KOMPAS.com - Perekonomian Afghanistan semakin memburuk setelah Taliban mengambil alih kepemimpinan negara pada beberapa waktu lalu. Ini terlihat dari semakin meroketnya harga sembako dan ketersediaan uang semakin menipis.

Merespons hal tersebut, Taliban menunjuk Mohammad Idris sebagai pelaksana tugas gubernur bank sentral Afghanistan, dengan tugas utama mengatasi permasalahan perbankan yang tengah terjadi.

Profil Mohammad Idris sendiri tidak banyak diketahui oleh publik. Bahkan, mantan Wakil menteri Keuangan Afghanistan, Gul Maqsood Sabit, mengaku tidak tahu banyak tentang figur tersebut.

Baca juga: Bank Dunia Tangguhkan Bantuan Keuangan untuk Afghanistan

"Orang ini bertugas dalam Komisi Perekonomian Taliban. Dia dulunya seorang guru di (sekolah religius) di Pakistan, dan di situ lah Ia berasal, jadi hanya itu yang kami tahu tentang dia, dan sekarang dia mengelola bank sentral. Dia kemungkinan tidak memiliki pengalaman sama sekali," tuturnya, dilansir dari NBC News, Kamis (26/8/2021).

Pemerintahan baru Afghanistan yang dipimpin oleh Taliban juga tidak memberikan bukti nyata terkait pengalaman Idris dalam dunia keuangan atau perbankan.

Pakar keuangan Afghnaistan menyatakan, penunjukan Idris semakin menunjukkan tanpa adanya intervensi dari lembaga internasional, perekonomian negara tersebut akan semakin memburuk.

Sebagai informasi, tidak lama setelah kepemimpinan Ashraf Ghani tergantikan, perekonomian Afghanistan terus memburuk. Ini terefleksikan dari nilai tukar mata uang Afghanistan terhadap dollar AS yang langsung anjlok 8 persen pada perdagangan 15 Agustus 2021.

Pada hari Selasa (24/8/2021) kemarin, Bank Dunia telah menghentikan sementara pencairan untuk proyek bantuan dan pembangunan ke Afghanistan karena kekhawatiran ketidakstabilan di negara tersebut.

Baca juga: Taliban, Penguasa Baru Kekayaan Tambang Rp 14.000 Triliun di Afghanistan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com