Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahakarya Artha Sekuritas Luncurkan Aplikasi Trading Saham

Kompas.com - 26/08/2021, 18:02 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan sekuritas anggota Bursa Efek Indonesia, PT Mahakarya Artha Sekuritas (kode broker XL), meluncurkan aplikasi trading saham Stockbit.

Direktur Utama Mahakarya Artha Sekuritas Megawati Soewardi mengatakan, aplikasi Stockbit merupakan aplikasi trading saham akan memberikan manfaat positif kepada para nasabah Mahakarya serta para investor saham di Indonesia, baik yang masih pemula maupun yang sudah berpengalaman.

“Stockbit diharapkan dapat meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia melalui investasi di pasar modal. Dengan aplikasi Stockbit, pembukaan Rekening Dana Nasabah, transaksi jual-beli saham, dan pengelolaan dana dapat dilakukan 100 persen secara online dengan teknologi yang modern dan terpercaya,” kata Megawati, melalui siaran pers, Kamis (26/8/2021).

Baca juga: 12 Emiten Bakal Buyback Saham Senilai Rp 4,9 Triliun

Megawati menjelaskan, dalam aplikasi tersebut juga tersedia fitur diskusi mengenai saham dapat secara interaktif dari dan oleh investor. Dia meyakini langkah perusahaan ini akan menawarkan solusi investasi yang mudah, aman, dan terpercaya bagi masyarakat.

Investasi saham melalui aplikasi Stockbit menawarkan fitur gratis secara keseluruhan dalam aplikasi, tanpa minimal deposit, serta pembukaan Rekening Dana Nasabah yang 100 persen online dan hanya membutuhkan satu hari kerja.

“Lewat fitur-fitur yang dihadirkan, kami berharap agar pengalaman pengguna dalam berinvestasi akan menjadi semakin nyaman,” tambah Megawati.

Megawati mengatakan, di tengah upaya pemulihan perekonomian nasional yang gencar dilakukan pemerintah, meningkatkan investasi masyarakat di pasar modal merupakan salah satu kontribusi yang dapat dilakukan secara berkelanjutan.

“Layanan perdagangan saham online yang modern dan sederhana ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk berinvestasi dipasar modal. Fakta bahwa baru sekitar 2 persen Indonesia berusia produktif berinvestasi di pasar modal, akan menjadi PR kami untuk meningkatkannya,” tambah dia.

Sementara Pandu Sjahrir, Founding Partner dari AC Ventures mengungkapkan, implementasi digital dalam berinvestasi sangat penting dilakukan. Selain untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, juga sebagai upaya meningkatkan inklusi keuangan masyarakat, utamanya yang berkaitan dengan investasi di pasar modal.

“Penting bagi para pemangku kepentingan di sektor jasa keuangan, khususnya yang terkait pasar modal, untuk meningkatkan minat masyarakat dalam berinvestasi sekaligus mengedukasi mereka. Langkah ini akan memudahkan masyarakat memahami dan berinvestasi saham. Semoga langkah ini dapat mendukung BEI dalam menjadikan investasi di pasar modal lebih inklusif,” kata Pandu.

Baca juga: Asabri Rajin Jual Saham Bank Neo Commerce, Ini Alasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com