Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Awal Sesi Melemah, Rupiah Menguat

Kompas.com - 31/08/2021, 09:32 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona merah di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (31/8/2021). Sedangkan mata uang garuda di awal perdagangan pasar spot berhasil bertahan di zona hijau.

Melansir data RTI, pukul 09.13 WIB, IHSG berada pada level 6.132,48 atau turun 12,41 poin (0,2 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.144,9.

Sebanyak 183 saham melaju di zona hijau dan 194 saham di zona merah. Sedangkan 188 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,06 triliun dengan volume 2,5 miliar saham.

Baca juga: IHSG Diprediksi Lanjutkan Penguatan, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pagi ini bursa saham asia juga merah dengan penurunan Indeks Nikkei 0,11 persen, Shanghai Komposit 0,31 persen, indeks Strait Times 1,29 persen, dan indeks Hang Seng Hong Kong 0,01 persen.

Wall Street pagi ini ditutup mayoritas positif dengan kenaikan S&P 500 sebesar 0,43 persen, dan Nasdaq 0,9 persen. Sementara itu, indek Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,16 persen,

Sebelumnya, Analis Panin Sekuritas William Hartanto menyampaikan hal, pergerakan IHSG hari ini masih diwarnai oleh eufuoria efek statement dovish The Fed dan isu tapering.

“Efuoria efek statement dovish The Fed mengenai kenaikan suku bunga dan tapering off, (membuat) IHSG berpotensi melanjutkan penguatan kembali menuju resistance 6.172. Hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam range 6.000 – 6.172,” ujar William dalam rekomendasinya.

Baca juga: Tips Trading Saham: Tahu Waktu yang Tepat!

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini juga menguat. Melansir Bloomberg, pukul 09.02 WIB rupiah bergerak di level Rp 14.340 per dollar AS, atau naik 30 poin (0,21 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.370 per dollar AS.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, pasar masih menangkap pesan dovish dari pernyataan Jerome Powell, Gubernur the Fed yang mana tidak akan terburu-buru menaikan suku bunga acuannya.

"Pagi ini nilai tukar regional bergerak menguat terhadap dollar AS, sentimen the Fed di atas bisa jadi masih mendorong penguatan nilai tukar regional," jelas Ariston.

Ariston mengungkapkan, penguatan rupiah juga bisa didukung oleh situasi pandemi di dalam negri yang mulai terkendali, dimana kasus baru menurun dan aktivitas ekonomi diperlonggar.

Ariston memprediksi berpeluang menguat di level Rp 14.330 per dollar AS sampai dengan Rp 14.350 per dollar AS.

Baca juga: IHSG dan Rupiah Kompak Ditutup Menguat

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com