Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Awal Sesi Mencoba Bangkit, Rupiah Melemah Tipis

Kompas.com - 02/09/2021, 09:39 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona hijau di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (2/9/2021). Berbeda dengan mata uang garuda yang melemah tipis pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.09 WIB, IHSG berada pada level 6.094,65 atau naik 3,72 poin (0,06 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.090,93.

Sebanyak 200 saham melaju di zona hijau dan 152 saham di zona merah. Sedangkan 176 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 848,7 miliar dengan volume 1,9 miliar saham.

Baca juga: Hari Pertama IPO, Saham HAIS Langsung ARA

Pagi ini bursa saham asia hijau dengan kenaikan Indeks Nikkei 0,1 persen, Shanghai Komposit 0,3 persen, indeks Strait Times 0,1 persen, dan indeks Hang Seng Hong Kong 1,1 persen.

Sementara Wall Street pagi ini ditutup mayoritas positif dengan kenaikan S&P 500 sebesar 0,03 persen, dan Nasdaq 0,33 persen. Sednagkan indek Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 0,14 persen,

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menyebut, hari ini IHSG berpeluang menguat. Hal ini terjadi karena pada penutupan kemarin, koreksi yang dipimpin oleh saham bank digial tidak mengalami peningkatan nilai transaksi secara sognifikan.

"Terjadi koreksi yang dipimpin oleh sektor bank digital kemarin, namun tidak ada peningkatan nilai transaksi secara signifikan yang mengindikasikan kepanikan. Hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam range 6.000 hingga 6.172," kata William dalam rekomendasinya.

Baca juga: Sebelum Mulai Investasi Saham, Kenali Dulu Keuntungan dan Risikonya

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah tipis. Melansir Bloomberg, pukul 09.18 WIB rupiah dibuka pada level Rp 14.285 per dollar AS, turun tipis 2 poin (0,02 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.282 per dollar AS.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terdorong oleh penantian pelaku pasar akan konfirmasi lebih lanjut dari data tenaga kerja AS versi pemerintah yang akan dirilis besok.

"Ada indikasi rilis tenaga kerja AS versi pemerintah sama dengan data dari swasta, dan ini bisa mendorong pelemahan dollar AS lebih lanjut," kata Ariston.

Ariston memproyeksikan rupiah bisa bergerak support pada kisaran Rp 14.230 sampai dengan Rp 14.250 per dollar AS, dan resisten di kisaran Rp 14.300 per dollar AS.

Baca juga: Bagaimana Proyeksi IHSG Hari Ini? Simak Rekomendasi Sahamnya

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com