Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panen Perdana Peremajaan Sawit Rakyat, Wapres Ma'ruf Dorong Potensi Santripreneur

Kompas.com - 02/09/2021, 18:13 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkebunan sawit seluas 266 hektar di Riau yang mengikuti program peremajaan sawit rakyat (PSR) memasuki panen perdana.

Panen perdana ini pun disaksikan secara virtual oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

"Saya ucapkan selamat atas keberhasilan 105 keluarga petani sawit dengan luas lahan 266 Hektar di Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, yang terlibat secara langsung dalam kegiatan panen perdana ini," ujar Ma'ruf dalam acara panen, Kamis (2/8/2021).

Baca juga: BPDPKS: Isu Negatif Sawit Muncul karena Persaingan Dagang Minyak Nabati

Ia mengatakan, program PSR merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas kebun sawit rakyat yang masih tergolong rendah.

Produksi sawit hanya sekitar 3,7 ton per hektar per tahun, padahal potensi yang dapat dihasilkan bisa mencapai 8 ton per hektar per tahun.

Selain sebagai bentuk keberpihakan pemerintah kepada pekebun rakyat, program PSR juga merupakan bagian dari program pemulihan ekonomi nasional yang mampu menyerap banyak tenaga kerja di masa pandemi Covid-19.

Ma'ruf mengatakan, petani swadaya merupakan aktor utama sektor perkebunan kelapa sawit, sebab menguasai hampir separuh perkebunan kelapa sawit di Indonesia.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2019, dari sekitar 14,6 juta hektar perkebunan kelapa sawit, diperkirakan sebesar 6,04 juta hektar atau 41,35 persen dikuasai oleh perkebunan rakyat dengan produksi minyak sawit 16,2 juta ton atau 34 persen.

Baca juga: Melihat Tantangan Besar Industri Kelapa Sawit Indonesia

"Pemerintah memandang penting untuk memberikan perhatian khusus kepada perkebunan rakyat, terutama untuk lebih meningkatkan kesejahteraan petani," kata dia.

Pemerintah sendiri menargetkan peremajaan sawit rakyat bisa mencapai lahan seluas 540.000 hektar di 2022.

Untuk tahun 2021, program ini ditargetkan menyasar seluas 180.000 hektar dengan alokasi dana sebesar Rp 5,5 triliun.

"Dalam mencapai target itu, pemerintah bersama seluruh pemangku kepentingan industri sawit perlu bersatu padu, bekerja bersama, dan berkolaborasi. Diperlukan kerjasama yang erat oleh tiga pihak dalam rangka pengelolaan sawit berkelanjutan, yaitu pemerintah, swasta dan masyarakat," papar Ma'ruf.

Bersamaan dengan panen tersebut, pemerintah juga meresmikan program pengembangan potensi santripreneur berbasis usaha kecil menengah dan koperasi (UKMK) sawit.

Baca juga: Ekonom: Industri Sawit Salah Satu Penopang Ekonomi RI di Tengah Pandemi

Program ini sebagai bagian dari upaya pengembangan ekonomi sektor riil di pesantren.

Program ini bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) serta Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com