Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Biaya yang Dibutuhkan untuk Bangun Pom Bensin Mini Pertamina

Kompas.com - 03/09/2021, 13:00 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Membuka Pertashop atau pom bensin mini merupakan salah satu peluang usaha yang bisa Anda geluti. Dengan membuka usaha ini Anda dapat menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) yang langsung dipasok oleh PT Pertamina (Persero).

Pertashop sendiri merupakan outlet penjualan berskala tertentu yang dipersiapkan untuk melayani kebutuhan konsumen BBM non subsidi, LPG non subsidi, dan produk ritel Pertamina lainnya dengan mengutamakan lokasi pelayanannya di desa atau di kota yang membutuhkan pelayanan produk dari perusahaan migas pelat merah ini.

Lantas, berapa biaya yang dibutuhkan untuk membuka pom bensin mini ini?

Baca juga: Mau Usaha Pertashop? Begini Cara Daftarnya

Mengutip laman resmi Pertamina, terdapat tiga jenis Pertashop yang dapat Anda pilih sesuai budget masing-masing. Berikut rinciannya:

  • Skema Gold

Membutuhkan modal Rp 250 juta yang mencakup biaya pembangunan dan pengiriman barang. Rinciannya sebagai berikut:

  1. Modal pembelian produk (Pertamax): Rp20 juta (Rp8.150 x 2.000 - liter/hari + biaya lain-lain)
  2. Keuntungan/liter: 850/liter (untuk sales 1-1.000 liter/hari)
  3. Estimasi pendapatan/hari: minimal 400 liter/hari
  4. Estimasi pengembalian modal maksimal 5 Tahun (tergantung pendapatan penjualan).
  • Skema Diamond

Membutuhkan modal Rp 400 juta yang mencakup biaya pembangunan dan instalasinya. Rinciannya sebagai berikut:

  1. Modal pembelian produk (Pertamax): Rp70 jt (Rp8.400 x 8.000 liter/hari + biaya lain-lain)
  2. Keuntungan/liter: 600/liter (untuk sales min 1.001- 3.000 liter/hari)
  3. Estimasi pendapatan/hari: minimal 1.000 liter/hari
  4. Estimasi pengembalian modal maksimal 4 tahun (tergantung pendapatan penjualan)
  5. Dimungkinkan menjual LPG Bright Gas dan Pelumas.
  • Skema Platinum

Modal yang diperlukan untuk skema ini Rp 500 juta yang meliputi biaya pembangunan dan instalasinya. Rinciannya sebagai berikut:

  1. Modal pembelian produk (Pertamax): Rp70 jt (Rp8.565 x 8.000 liter/hari + biaya lain-lain)
  2. Keuntungan/liter: 435/liter (untuk sales > 3.000 liter/hari)
  3. Estimasi pendapatan/hari: minimal 3.000 liter/hari
  4. Estimasi pengembalian modal maksimal 3 Tahun (tergantung pendapatan penjualan)
  5. Dimungkinkan menjual LPG Bright Gas dan Pelumas.

Baca juga: Mau Buka Pertashop tapi Kurang Modal? Manfaatkan KUR

Syarat Bangun Pom Bensin Mini

  • WNI yang memiliki izin usaha (UD, Koperasi, CV, PT atau badan usaha lainnya)
  • Memiliki kelengkapan administrasi yang masih berlaku (KTP, NPWP, akta pendirian perusahaan)
  • Memiliki atau menguasai lahan yang akan didirikan pom bensin mini
  • Mendapatkan rekomendasi dari kepala desa
  • Modal sesuai dengan tipe yang diajukan.

Selain dengan modal sendiri, membuka usaha ini juga bisa menggunakan pendanaan dari Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Kriterian Lahan

  • Lokasi harus bisa dilalui jalan mobil tangki dengan bobot 8 ton (kontruksi jalan dan jembatan desa menjadi pertimbangan)
  • Untuk tipe Gold diperlukan lahan seluas 210 meter persegi, tipe Platinum 300 meter persegi dan tipe Diamond 500 meter persegi
  • Diprioritaskan lokasi yang tidak berdekatan dengan SPBU, lokasi harus strategis dan ketersediaan jaringan listrik yang stabil.

Jika Anda sudah menyanggupi persyaratan di atas, langkah selanjutnya yang diperlukan adalah melakukan registrasi. Calon mitra melakukan registrasi dengan melengkapi data dan dokumen yang dipersyaratkan.

Langkah selanjutnya, verifikasi kesesuaian dokumen persyaratan. Lalu, melengkapi dokumen perizinan dan proses pembangunan. Terakhir, persiapan dokumen kontrak dan izin operasional pom bensin mini Pertamina.

Adapun total estimasi waktu yang diperlukan bagi Anda yang tertarik membuka Pertashop untuk proses pengajuan, yakni 18 hari. Informasi status pengajuan bisa dilihat di laman, https://kemitraan.pertamina.com atau Pertamina Call Center di nomor 135.

Baca juga: Pertashop Makin Diminati, Omzet Penjualan Bisa Rp 150 Juta Per Bulan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com