Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Sekuritas Ini Prediksi IHSG Akhir Tahun Bisa Sentuh Level 6.800

Kompas.com - 06/09/2021, 07:11 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar modal tanah air dinilai akan semakin bergairah di sisa akhir tahun ini.

CEO Sucor Sekuritas Bernardus Setya mengungkapkan, kinerja pasar modal dalam negeri lebih baik pada kuartal terakhir 2021, karena sebagian besar negara telah berhasil keluar dari resesi akibat pandemi Covid-19, termasuk Indonesia.

“Kita optimistis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemungkinan besar meningkat pada kuartal keempat 2021 dan mengalami recovery setelah kita mengalami kontraksi yang dalam akibat Covid-19 yang terjadi sejak 2020. Kami melihat IHSG di kisaran 6.600-6.800 di akhir tahun,” ujar Bernardus, dalam acara virtual ‘Riding Out a Market Downturn’, Minggu (5/9/2021).

Baca juga: 5 Cara Mudah Beli Saham Melalui e-IPO

Adapun faktor penopang IHSG  antara lain sebut Bernardus, dari sisi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang secara konsensus bisa mencapai 4 persen tahun ini. Selain itu, optimisme pasar juga muncul karena dana asing yang masuk ke pasar modal Indonesia cukup kuat pada 2021 dibandingkan dengan tahun lalu.

Dia menjelaskan, sejak Februari hingga Desember 2020 bursa efek dalam negeri didominasi dengan penjualan bersih saham oleh investor asing. Puncaknya pada September 2020 penjualan saham oleh investor asing di bursa efek Tanah Air mencapai lebih dari Rp 15 triliun. Sementara pada bulan Mei 2020 nilainya masih di bawah Rp 10 triliun.

“Berbeda dengan 2021, pembelian saham oleh investor asing sangat dominan dengan nilai terbesar terjadi pada Januari mencapai lebih dari Rp 10 triliun. Hal itu pun berlanjut dalam kurun waktu empat bulan terakhir yang mendorong geliat IHSG,” tambah dia.

Selain itu, ada juga sentimen yang akan mendorong pergerakan IHSG semakin positif hingga akhir tahun, seperti menguatnya sektor komoditas, yang mana Indonesia merupakan salah satu pemasok terbesar di dunia. Harga batu bara naik 86,02 persen sampai akhir Juli, harga timah juga naik 74,16 persen dan nikel 18,02 persen.

Dari dalam negeri, optimisme pasar pun terdorong dengan keberhasilan pemerintah menekan laju Covid-19 Varian Delta dan memasifkan program vaksinasi. Hal itu lantas memutar kembali roda perekonomian lebih kencang.

“Pasar pada September memang volatile termasuk pada 2021. Tetapi hal itu adalah kesempatan bagus untuk melirik melihat saham apa yang berpotensi dikoleksi ke depan. Oleh karena itu investor tak perlu khawatir menghadapi kondisi pasar di akhir tahun karena kecenderungan pasar yang bullish lebih besar,” tambah dia.

Dia juga menjabarkan, pada Agustus ada short rally dari tanggal 1-18 digerakan oleh emiten-emiten big caps. Mulai dari BBCA (10,55 persen), BBRI (9,7 persen), ASII (10,7 persen), TLKM (5,56 persen), BMRI (6,14 persen), SMGR (22,4 persen), BBNI (13,49 persen), INTP (27,27 persen), BRPT (16,49 persen, hingga CPIN (7,21 persen).

Baca juga: Siap-siap September Effect, Analis Rekomendasi Cicil Beli Saham

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com