Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Murah MNC Bank Melesat 87 Persen Jadi Rp 2,8 Triliun

Kompas.com - 06/09/2021, 12:55 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) atau MNC Bank terus berupaya meningkatkan rasio dana murah. Ini dilakukan untuk menyeimbangkan cost of fund sekaligus meningkatkan efisiensi.

Direktur MNC Bank Rita Montagna mengatakan, sampai dengan Agustus 2021, dana murah perusahaan yang terdiri dari giro dan tabungan tercatat sebesar Rp 2,8 triliun.

Angkanya naik Rp 1,3 triliun atau 87 persen dibandingkan Agustus 2020 sebesar Rp 1,5 triliun. 

Baca juga: Dapat Restu OJK, Harga Right Issue MNC Bank Rp 318 Per Saham

"Tingginya pertumbuhan giro dan tabungan ini juga mendorong penurunan cost of fund yang signifikan, dari 6,54 persen di Agustus 2020, menjadi 4,81 persen di Agustus 2021," kata Rita, dalam keterangannya, Senin (6/9/2021).

Rita menjelaskan, salah satu strategi perusahaan untuk meningkatkan dana murah ialah melalui program undian hadiah bertajuk, Tabungan Dahsyat, yang telah diluncurkan sejak akhir tahun lalu. 

Melalui program itu, setiap nasabah MNC Bank dengan saldo tabungan rata-rata Rp 1 juta berkesempatan mendapatkan 1 kode undian dan setiap kenaikan saldo rata-rata tabungan Rp 5 juta dari bulan sebelumnya akan diberikan bonus 10 kode undian tambahan.

"Agar kesempatan menang undian Tabungan Dahsyat lebih besar, nasabah cukup melakukan top up saldo Tabungan setiap bulannya," ujar Rita.

Selain program tersebut, MNC Bank juga berusaha menggaet nasabah baru, dengan memberikan hadiah berupa e-voucher untuk pembukaan rekening tabungan baru.

Baca juga: MNC Sekuritas Luncurkan Aplikasi Online Trading MotionTrade

Sebagaimana diketahui, perbankan nasional terus berupaya meningkatkan portofolio tabungan guna meningkatkan rasio dana murah, sehingga mampu menekan biaya pembiayaan.

“Di saat permintaan kredit melemah, dana pihak ketiga (DPK) perbankan meningkat signifikan karena meningkatnya disposable income (pendapatan masyarakat yang tersimpan di rekening bank) yang disebabkan oleh menurunnya penggunaan masyarakat atas dana untuk konsumsi dan keperluan lain,” tutur Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com