Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Fungsi Lingkaran Warna Merah Pada Tabung LPG?

Kompas.com - 09/09/2021, 11:38 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Bagi para pengguna tabung LPG atau elpiji Pertamina, tentu sudah tak asing lagi dengan lingkaran warna merah tepat di bawah mulut tabung.

Sempat muncul kabar berantai kalau warna merah pada LPG 3 kg tersebut adalah rambu peringatan ledakan. Belakangan, kabar tersebut ternyata hoax.

Lalu apa sebenarnya fungsi warna merah pada tabung melon tersebut?

Dikutip dari Antara, Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR IV, Andar Titi Lestari, menjelaskan kalau lingkaran merah di tabung gas LPG merupakan penanda bahwa produk tersebut masuk dalam kategori mudah terbakar.

Baca juga: Banyak yang Bingung, Ini Perbedaan SPBU Pertamina Warna Merah dan Biru

Ketentuan penandaan simbol warna merah tersebut karena Pertamina mengikuti aturan yang ditetapkan pada produk berlabel Standar Nasional Indonesia (SNI).

Di mana dalam SNI disebutkan, bahwa semua produk yang mudah terbakar wajib menyantumkan simbol warna merah pada kemasannya.

Tabung LPG PertaminaMuhammad Idris/Kompas.com Tabung LPG Pertamina

Andar berujar, untuk mengetahui apakah tabung gas LPG masih aman atau tidak sebenarnya bisa dilakukan dengan berbagai cara.

Beberapa ciri tabung gas yang mengalami kebocoran salah satunya adalah adanya tercium bau menyegat pada area di sekitar gas.

Baca juga: Benarkah Banyak Ayam Kampung Tidak Asli Dijual di Rumah Makan?

Namun apabila baunya tidak terlalu terasa, untuk memastikannya, tabung LPG bisa direndam di dalam air. Kebocoran tabung bisa dilihat apabila ada gelembung air yang muncul.

Ciri lainnya, tabung gas yang tidak aman adalah adanya bunyi mendesis pada regulator, terdapat bunga es pada titik kebocoran, dan muncul gelembung apabila titik kebocoran diusap dengan air sabun.

Untuk memastikan mendapatkan tabung gas LPG yang aman, pelanggan diharapkan hanya membeli tabung yang kondisi segel kemasannya masih terkunci rapat.

Baca juga: RUU Ketahanan Keluarga: Cuti Melahirkan Jadi 6 Bulan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com