Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Strategi BSI Maksimalkan Potensi Bisnis pada Sektor Bank Digital

Kompas.com - 10/09/2021, 07:36 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) tengah melirik peluang dan potensi bisnis bank digital yang kini tengah menjamur.

Direktur Finance & Strategy BSI, Ade Cahyo Nugroho mengungkapkan, menyikapi banyaknya bank digital yang lahir di Indonesia, BSI mengusung konsep yang tidak jauh berbeda.

Dalam public expose live, Kamis (9/9/2021), Cahyo menyebut, pihaknya mendorong konsep bauran antara bak konvensional dan layanan digital untuk mendukung layanan yang relevan saat ini.

Baca juga: BSI: Bank Syariah Hasil Merger Tak Timbulkan Monopoli

Di sisi lain, ia mengungkapkan konsep bank digital yang diusung BSI berbeda dengan beberapa bank digital baru lainnya.

“Terkait dengan bank digital, BSI enggak mau ketinggalan karena ini suatu keniscayaan yang akan terjadi di industri perbankan. Kita juga harus memiliki strategi yang berbeda dengan bank-bank yang baru saja lahir,” jelas Cahyo.

Cahyo menjelaskan, BSI saat ini sudah memiliki customer base sebanyak 15 juta yang dilayani di beberapa kantor cabang BSI.

Ke depannya, ia optimis 15 juta customer base tersebut akan meningkat dan akan dilayani dengan dua cara, melalui cabang dan secara digital.

Baca juga: Belanja Online Bikin Transaksi Digital BSI Melesat 97,4 Persen

“Bedanya di cabang kita nanti akan ada semacam mixed antara cabang dan layanan digital. Ini yang akan kita harapkan dapat membantu BSI melayani nasabah dengan lebih baik. Namun, kita tidak akan meninggalkan konsep kantor cabang sepenuhnya, karena masih relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini,” tegas dia.

Direktur Information Technology BSI Achmad Syafii menjelaskan, dalam mengembangkan potensi bank digital, pihaknya bekerja melalui dua sisi, yakni melalui jaringan kantor cabang dan pengembangan super apps.

“Secara garis besar layanan yang sifatnya simple, memang sudah didukung memanfaatkan teknologi, maka BSI akan melayani itu secara digial lengkap dalam rangka agar lebih efisien dan cepat dalam memenuhi kebutuhan saat pandemi ataupun di era digital kedepan," kata Syafii.

Baca juga: Nasabah BSI Bisa Tarik Tunai Gratis di ATM Mandiri, Transaksi Lain Kena Biaya

"Jadi prinsipnya, semua layanan akan dilakukan (secara digital) apabila layanan tersebut telah memiliki teknologi yang mendukungnya melalui super apps,” lanjut dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com