Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Majunya Negara Ditentukan oleh Kualitas SDM, Terutama Anak Muda...

Kompas.com - 12/09/2021, 17:06 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kemajuan negara bisa diukur dalam bentuk apapun. Namun, yang paling terikat diukur dari kemampuan sumber daya manusianya.

Wanita yang akrab disapa Ani ini menyebut, SDM yang berkualitas dan berkompeten menjadi tolok ukur seberapa maju negara tersebut. Makin berkualitas SDM-nya, maka kemajuan suatu negara akan lebih cepat.

"Maju bisa diukur dari kemampuan kita memenangkan lomba internasional dari olimpiade, sampai festival film, nobel, atau ajang yang muncul di dunia. Namun kemajuan suatu bangsa sudah pasti selalu terikat dan ditentukan oleh kualitas manusianya," kata Sri Mulyani dalam webinar, Minggu (12/9/2021).

Baca juga: Dicurhati PKL di Medan, Sri Mulyani Ungkap Sederet Bantuan Sudah Cair

Wanita yang akrab disapa Ani ini menuturkan, SDM yang berkualitas akan memiliki motivasi kuat, ambisi, cita-cita, dan semangat yang menyala untuk memajukan bangsanya dengan berbagai ide cemerlang.

Lewat tekad tersebut, masa depan bangsa akan makin baik dan makin maju. Hal ini bisa dilihat dari pendapatan per kapita alias rata-rata pendapatan masyarakatnya.

"Jadi kemajuan ditentukan oleh rakyat dan bangsa itu sendiri, terutama generasi mudanya yang biasanya memiliki motivasi kuat untuk tidak hanya maju untuk diri sendiri menggapai masa depan yang lebih baik," ucap Ani.

Mantan direktur pelaksana ini mengungkapkan, majunya negara juga bisa dicapai dari pemahaman masyarakat terhadap Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN).

Menurut Ani, semakin rakyat memahami APBN, semakin pula rakyat bisa ikut menjaga dan memiliki daya kendali terhadap cita-cita bangsa. Sebab APBN adalah sebuah platform yang menggambarkan kewajiban dan hak yang begitu nyata.

Baca juga: Sri Mulyani Atur Ulang Barang Bebas PPN, Ini Rinciannya

"APBN adalah instrumen utama yang mendasar yang menggambarkan hubungan antaran warga dengan negara. Negara ini bukan asal didirikan, para pendiri bangsa membuat cita-cita yaitu menjadi bangsa negara yang adil, makmur, bermartabat, dan ikut mengurusi kepentingan dunia," pungkas Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com