Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Sesi, IHSG dan Rupiah Melemah

Kompas.com - 13/09/2021, 09:54 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona merah di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (13/9/2021). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah pada awal perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.09 WIB, IHSG berada pada level 6.079,15 atau turun 15,72 poin (0,26 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.094,87.

Sebanyak 162 saham melaju di zona hijau dan 199 saham di zona merah. Sedangkan 191 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 818,7 miliar dengan volume 1,5 miliar saham.

Pagi ini bursa saham asia mayoritas negatif dengan penurunan Indeks Nikkei 0,28 persen, Hang Seng Hong Kong 1,52 persen, dan indeks Strait Times 0,82 persen. Sementara Shanghai Komposit menguat 0,21 persen.

Baca juga: IHSG Bakal Kembali Menguat? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Sebelumnya, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper yang mengatakan, secara teknikal candlestick IHSG membentuk higher high dan higer low yang mengindikasikan potensi melanjutkan penguatan jangka pendek.

“IHSG diprediksi menguat. Namun penguatan ini diperkirakan hanya akan bersifat sementara dikarenakan pasar saham masih dibayangi kekhawatiran akibat rencana Tapering The Fed. Investor juga akan mengantisipasi kelanjutan PPKM pada awal pekan,” kata Dennies.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.10 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.238 per dollar AS, atau turun 35 poin (0,25 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.202 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena pasar mengantisipasi rilis data inflasi konsumen AS bulan Agustus yang akan dirilis besok malam.

Rilis data tersebut, kemungkinan akan menunjukkan tingkat inflasi AS yang masih meninggi yang membuka peluang tapering di akhir tahun oleh the Fed.

"Nilai tukar rupiah berpotensi melemah terhadap dollar AS hari ini karena sentimen tersebut. Namun, membaiknya kasus Covid-19 di tanah air dibandingkan negara tetangga, bisa menahan pelemahan nilai tukar rupiah," jelas Ariston.

Ariston memproyeksikan hari ini rupiah bisa bergerak pada kisaran Rp 14.180 per dollar AS hingga Rp 14.250 per dollar AS.

Baca juga: Wapres Ingatkan Anak-anak Muda Tak Terjebak Saham Pompom

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com