Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

IndiHome Bekerja Sama dengan Kementerian KP Luncurkan NeptuneTV

Kompas.com - 13/09/2021, 21:46 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.comIndiHome bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) meluncurkan NeptuneTV. IndiHome adalah salah satu layanan televisi interaktif milik PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom).

Hal tersebut dikatakan Direktur Consumer Service Telkom, Venusiana saat peluncuran NeptuneTV di kanal layanan IndiHome yang berlangsung secara daring dan luring di Jakarta, Senin.

“Kerja sama ini merupakan wujud dukungan nyata Telkom, khususnya IndiHome untuk program-program pemerintah,” ujar Direktur Consumer Service Telkom, Venusiana, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (13/9/2021).

NeptuneTV merupakan tayangan video-video tentang sektor kelautan dan perikanan, baik yang berkaitan dengan literasi, sosialisasi kebijakan, maupun program kerja Kementerian KP.

Dengan adanya program tayangan pemerintah, lanjut dia, masyarakat dapat mengakses informasi terpercaya terkait informasi bahari Indonesia, dan kebijakan serta program Kementerian KP dengan mudah melalui IndiHome TV.

Baca juga: Menteri Trenggono: Tambak Udang Kementerian KP di Aceh Timur Ciptakan Multiplier Effect

Peluncuran NeptuneTV dihadiri luring oleh beberapa tokoh penting, di antaranya Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) Bidang Media dan Komunikasi Publik, Doni Ismanto serta Executive General Manager Divisi TV dan Video Telkom, A. A. Gede Mayun Wirayuda.

Dalam kesempatan itu, Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, NeptuneTV merupakan wujud inovasi dan kreativitas Kementerian KP dalam menyampaikan informasi di bidang kelautan dan perikanan ke tengah masyarakat.

Konten NeptuneTV, sebut dia, disuguhkan dalam bentuk video dokumenter hingga web series yang disajikan semenarik mungkin agar mudah diterima oleh masyarakat.

“Selamat menyaksikan konten-konten NeptuneTV untuk edukasi dan mendapat banyak informasi, sekaligus mengawal kinerja kami,” ujar Sakti Wahyu Trenggono, dalam video sambutannya.

Baca juga: Jaga Sektor Kelautan dan Perikanan, Menteri KP Bekali BROL Jembrana dengan Teknologi Mumpuni

Pada kesempatan yang sama, Asisten Khusus Menteri KP Bidang Media dan Komunikasi Publik Doni Ismanto mengatakan, Neptune TV merupakan bagian dari strategi Kementerian KP dalam mengkomunikasikan kekuatan sektor kelautan dan perikanan kepada masyarakat.

Adapun tujuannya, kata dia, agar dapat bersama memanfaatkan sumber daya alam (SDA) kelautan dan perikanan Indonesia sesuai dengan prinsip ekonomi biru.

Doni menambahkan, konten Neptune TV juga dapat disaksikan di aplikasi MAXStream dan kanal YouTube resmi Kementerian KP.

Ia mengaku, pemanfaatan teknologi menjadi keharusan saat ini untuk menyampaikan informasi secara cepat ke masyarakat, akrena jangkauannya lebih luas dan dapat diakses di mana dan kapan saja.

Baca juga: Wapres: Pemanfaatan Teknologi Digital Tingkatkan Transparansi dan Kredibilitas Pengelolaan Wakaf

“Kehadiran NeptuneTV melalui berbagai platform digital diharapkan dapat menjadi sumber informasi terpercaya bagi masyarakat tentang sektor Kelautan dan Perikanan. Hal ini demi mendukung terwujudnya Indonesia berjaya sebagai negara bahari,” ujar Doni.

Sebagai informasi, tayangan NeptuneTV tersedia di kanal in-house IndiHome dengan kanal utama penayangan di Ruang Trampil, UseePhoto dan UseePrime, serta layanan Video on Demand (VOD).

Keduanya dapat disaksikan di IPTV IndiHome TV ataupun melalui website useetv.com dan aplikasi UseeTV GO.

Adapun konten-konten NeptuneTV akan tayang setiap Senin hingga Jumat pukul 12.30 Waktu Indonesia Barat (WIB) dan setiap Sabtu hingga Minggu pukul 19.30 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com