Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merger Pelindo Jadi Strategi Tekan Biaya Logistik yang Mencekik

Kompas.com - 14/09/2021, 19:31 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pemerintah untuk menggabungkan atau merger empat BUMN pelabuhan, yaitu PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo I, II, III, dan IV menjadi PT Pelabuhan Indonesia (Persero) akan segera terwujud. Sesuai dengan rencana awal, merger akan dilakukan pada 1 Oktober 2021.

Peleburan tersebut diharapkan dapat menekan biaya logistik nasional yang saat ini masih tinggi. Tercatat biaya logistik nasional memiliki porsi 23,5 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) RI, jauh lebih tinggi dibanding sejumlah negara lain, bahkan tetangga seperti Singapura dan Malaysia yang masing-masing sebesar 8 persen dan 13 persen PDB.

Direktur Utama Pelindo IV Prasetyadi mengatakan, penggabungan keempat perusahaan pelat merah itu akan mampu menciptakan efisiensi operasional, melalui standarisasi proses bisnis dan pelayanan di pelabuhan. Hal ini diporoyeksi dapat meningkatkan produktivitas di kawasan pelabuhan.

"Situasi ini secara bertahap akan berdampak terhadap penurunan harga barang yang diangkut," ujar dia dalam keterangannya, Selasa (14/9/2021).

Baca juga: Anak BUMN Pelindo III Buka Lowongan Kerja, Simak Posisi dan Syaratnya

Prasetyadi menjelaskan, tingginya biaya logistik saat ini disebabkan oleh operasional dan infrastruktur pelabuhan yang belum optimal. Oleh karenanya, integrasi pelayanan dari keempat perusahaan pelabuhan milik pemerintah ditargetkan dapat mengatasi permasalahan tersebut.

"Pemerintah akan melakukan integrasi Pelindo untuk meningkatkan konektivitas nasional dan standarisasi pelayanan pelabuhan, layanan logistik yang terintegrasi, serta meningkatkan skala usaha dan penciptaan nilai BUMN Layanan Pelabuhan melalui keunggulan operasional serta komersial dan keuangan," tuturnya.

Selain itu, Prasetyadi menilai, integrasi Pelindo juga akan memudahkan koordinasi pengembangan kawasan industri dan ekonomi khusus di sekitar pelabuhan di daerah-daerah sehingga mendorong peningkatan konektivitas hinterland yang akan berdampak pada meningkatnya volume ekspor-impor dan trafik pelabuhan.

"Dengan demikian selain berkontribusi positif pada perekonomian nasional, integrasi juga merangsang pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah," ujar Prasetyadi.

Baca juga: Biaya Logistik di RI Mahal karena Distribusi Barang harus Gota-ganti Kapal

Sementara itu, Direktur Utama Pelindo II dan Ketua OC Penggabungan Pelindo Arif Suhartono menjelaskan, skema integrasi BUMN pelabuhan dipilih karena mempertimbangkan beberapa faktor, seperti potensi penciptaan nilai yang efisien dan terkoordinasi secara sistematis, hingga tingkat disrupsi yang tidak terlalu tinggi.

"Selain itu cost of fund dapat dioptimalkan dengan sebagai entitas yang lebih besar dan kuat, entitas penerima penggabungan (surviving entity) bisa mengelola aset lebih baik dan efisien, serta penggabungan ini bisa segera diwujudkan karena bisnis yang dimiliki serupa," kata dia.

Pasca merger, Pelindo akan membentuk empat klaster bisnis atau subholding untuk anak perusahaan-anak perusahaan yang dimiliki oleh Pelindo I-IV. Subholding dibentuk berdasarkan kategori bisnis, yakni peti kemas, non peti kemas, logistik & hinterland development, dan marine, equipment, & port services.

Penggabungan ini diproyeksi dapat meningkatkan posisi Pelindo menjadi operator terminal peti kemas terbesar nomor 8 dunia dengan target throughput peti kemas sebesar 16,7 juta TEUs.

"Melalui efek multiplier ekonomi, integrasi ini akan menumbuh kembangkan distribusi barang dan jasa antarwilayah, yang pada gilirannya disebabkan oleh indeksi kepuasan pelanggan yang makin tinggi, akan menciptakan investasi-investasi baru. Seiring itu, tenaga kerja bakal terserap lebih banyak," ucap Arif.

Baca juga: Pelindo III Gunakan PMN Rp 1,2 Triliun untuk Keruk Pelabuhan Benoa Bali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com