Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid Turun, Presiden Jokowi Minta Bank Segera Kucurkan Kredit

Kompas.com - 15/09/2021, 11:08 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo mengajak dunia usaha segera melakukan ekspansi bisnis karena kasus Covid-19 sudah menurun.

Dia juga meminta bank untuk mengucurkan kredit agar dunia usaha punya modal untuk mengembangkan bisnis.

"Saya mengajak dunia perbankan dan dunia usaha untuk segera lakukan ekspansi dan segera mengucurkan kredit dan segera menggeliatkan dunia usahanya," kata Jokowi dalam diskusi UOB Economic Outlook 2022, Rabu (15/9/2021).

Baca juga: Pemerintah Targetkan Penyaluran Kredit UMKM Mencapai Rp 2.000 Triliun Pada 2024

Jokowi menuturkan, pandemi harus menjadi momentum untuk melakukan transformasi ekonomi dan mengembangkan ekonomi berkelanjutan seperti ekonomi hijau (green economy) dan ekonomi biru (blue economy).

Menurut Jokowi, saat ini adalah momentum yang tepat bagi dunia usaha untuk tumbuh secara berkualitas, berkelanjutan, dan merata. Sebab, Indonesia punya peluang besar mengembangkan pasar dan ekspansi ke negara lain.

"Kita punya peluang tumbuh lebih tinggi, potensi pasar ekspor masih terbuka lebar. Mitra dagang kita juga mulai pulih pada kuartal II 2021. China tumbuh 7,9 persen (yoy), AS tumbuh 12,2 persen (yoy), Jepang 7,6 persen (yoy), India bahkan tumbuh 20,1 persen (yoy)," tutur Jokowi.

Jokowi bilang, peluang ini harus dimanfaatkan untuk mendorong kegiatan ekspor sebanyak-banyaknya.

Di sisi lain, peluang tumbuhnya ekonomi bisa ditopang oleh pertumbuhan investasi. Dia meyakini investasi akan tumbuh lebih tinggi dengan berbagai reformasi struktural yang sudah disiapkan Indonesia.

Reformasi ini banyak memberikan kemudahan berusaha, salah satunya melalui online single submission (OSS) berbasis risiko. Perizinan berusaha secara online ini menciptakan iklim investasi yang semakin menarik di Indonesia.

Baca juga: Restrukturisasi Kredit Diperpanjang hingga 2023, Ini Dampaknya pada Perbankan

"Saya mengajak Bapak/Ibu sekalian untuk secara sigap memanfaatkan peluang ini, kesehatan masyarakat terjaga, dan perekonomian tumbuh berlanjut dan merata," pungkas Jokowi.

Sebagai informasi, kasus harian Covid-19 menurun dari puncaknya di tanggal 15 Juli 2021 yaitu 56.000 kasus menjadi 2.577 kasus pada 13 September 2021. Persentase kasus harian Covid-19 adalah 13,6 kasus per 1 juta penduduk, jauh di bawah ASEAN.

Penurunan kasus aktif mempengaruhi tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit (bed occupancy ratio/BOR). BOR nasional saat ini hanya 13,8 persen. BOR Wisma Atlet yang sempat melonjak 92 persen kini turun menjadi 7 persen.

Per 12 September 2021, angka positivity rate harian hanya 2,64 persen, lebih baik dari dunia di angka 8,3 persen. Angka kesembuhan mencapai 94,03 persen, pun di atas rata-rata dunia yang sebesar 89,59 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com