Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Catat Inflasi 3,2 Persen di Agustus, Tertinggi dalam 24 Tahun Terakhir

Kompas.com - 16/09/2021, 09:30 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

LONDON, KOMPAS.com - Inflasi di beberapa negara dunia mulai menunjukkan kenaikan. Selain Amerika, tingkat inflasi di Inggris pada bulan Agustus 2021 naik menjadi 3,2 persen (year on year/yoy).

Capaian inflasi tersebut melonjak dibanding bulan sebelumnya, yakni 2 persen (yoy). Kantor Pusat Statistik Inggris (Britain's Office for National Statictics/ONS) menyebutkan, tingkat inflasi pada bulan Agustus ini adalah yang tertinggi dalam 24 tahun terakhir.

Peningkatan inflasi dari bulan ke bulan dari Juli ke Agustus adalah yang terbesar sejak ONS mulai mencatat inflasi pada Januari 1997.

Baca juga: BPS: Sumbang Inflasi, Permintaan Minyak Goreng sampai Ikan Segar Meningkat

Melansir CNN, Kamis (16/9/2021), inflasi di Inggris merangkak ditopang oleh harga transportasi, makanan restoran, dan mobil bekas.

Beberapa peningkatan ini terjadi karena adanya stimulus pemerintah. Tercatat, pemerintah Inggris memberikan stimulus bantuan Covid-19 seperti insentif pajak penjualan untuk hotel, dan inisiatif "Eat Out to Help Out", alias diskon besar-besaran untuk makan di restoran.

Namun demikian, tekanan inflasi juga terjadi lantaran ekonomi Inggris menghadapi kekurangan tenaga pekerja dan terganggunya rantai pasok akibat pandemi dan fenomena brexit. Kurangnya rantai pasok ini membuat kenaikan lebih lanjut pada harga barang.

Hal ini membebani pemulihan ekonomi dan dapat memaksa bank sentral Inggris, Bank of England (BoE), melanjutkan kenaikan suku bunga acuan jika inflasi tetap di atas target 2 persen lebih lama dari yang diharapkan.

Kantor Pusat Statistik mencatat, terjadi rekor 1 juta lowongan kerja di Inggris pada periode Juni - Agustus 2021 dengan lonjakan upah hampir 7 persen antara bulan Mei-Juli 2021.

Kenaikan upah terjadi karena perusahaan bersaing dengan biaya yang lebih tinggi dalam rantai pasokan dari kekurangan bahan baku dan melonjaknya tarif pengiriman.

Baca juga: Jokowi: Inflasi Rendah Bisa Saja Mengindikasikan Turunnya Daya Beli

Restoran, pub, dan supermarket, termasuk Iceland Foods dan Nando's, harus menutup beberapa lokasi karena kekurangan staf atau karena kehabisan bahan. Restoran siap saji seperti McDonald's (MCD) terpaksa menghapus milkshake dari menunya awal musim panas ini.

"Gangguan rantai pasokan dan kekurangan pekerja menghambat pemulihan ekonomi Inggris. Pertumbuhan PDB melambat tajam pada Juli 2021, sehingga membukukan kenaikan bulanan terkecil sejak Februari," ucap Kantor Pusat Statistik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usia Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usia Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com