Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Memaksimalkan Media Sosial untuk Tambahan Penghasilan di Kala Pandemi

Kompas.com - 19/09/2021, 13:31 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Di masa pandemi Covid-19, tidak sedikit bisnis yang tumbuh dengan memanfaatkan sosial media. Dengan keterbatasan yang ada saat ini, banyak masyarakat yang mencari kebutuhannya melalui media sosial. Kesempatan inilah yang bisa dimanfaatkan oleh pedangan untuk meraup cuan.

Pelaku bisnis di Instagram, Asoka Remadja mengatakan saat ini ada peluang yang menguntungkan dari bisnis yang memanfaatkan media sosial sebagai media promosi.

Asoka pun terus berupaya untuk memaksimalkan penggunaan media sosial untuk mengembangkan bisnis yang dimilikinya.

“Jika memulai sesuatu dari hobi atau hal yang disukai, maka kita akan mengerjakannya dengan semangat dan hati yang senang. Kemudian ketika peluang datang menghampiri, maksimalkan dengan mengembangkan pengetahuan dan memanfaatkan channel yang paling sesuai,” kata Asoka, secara virtual Jumat (18/9/2021).

Baca juga: Ini Bisnis yang Diprediksi Terus Tumbuh Pesat Selama Pandemi Covid-19

Asoka menjelaskan, media sosial adalah salah satu fasilitas yang mampu menjangkau banyak sekali pengguna di berbagai segmen dan lokasi. Penting bagi para pegiat bisnis untuk mengenali target pasar dan bagaimana menjalin engagement yang dapat meningkatkan performa bisnisnya.

Asoka bilang, Instagram bisa menjadi sarana bisnis yang dapat dilakukan oleh para perintis. Di sisi lain, ia juga menekankan pentingnya mengenali followers sebagai target pasar dari bisnis yang digeluti. Namun, memulai bisnis di sosial media juga butuh manajemen waktu yang tepat serta keberanian untuk melakukan percobaan sampai meraih sukses.

“Untuk mulai brand, perlu networking dari founder-nya, namun yang paling penting adalah kualitas dari barang dan jasa. Percayalah jika kualitas barang dan jasa sudah baik, maka itu akan meng-create kepuasan konsumen dan mereka akan lebih loyal,” kata Asoka.

Asoka juga menekankan pentingnya engagement alias keterikatan dengan konsumen. Menurut dia engagement ini adalah salah satu yang tidak boleh terlewat bagi siapapun yang ingin memulai usaha, utamanya melalui media sosial.

“Engagement itu, kita jangan maunya hanya didengar saja. Tapi juga kita harus mendengarkan konsumen kita, termasuk saran dan kritik. Apa yang mereka sampaikan agar produk kita bisa sukses, lebih baik dan mampu memenuhi ekspektasi konsumen,” jelas dia.

Di sisi lain, penggunaan berbagai fasilitas atau tools di sosial media juga mendukung sebagai bentuk promosi dari penjualan produk. Di Instagram, misalkan saja melalui tools IG Story, Feed, IGTV dan juga Iklan. Demikian juga dengan sosial media seperti Facebook, yang harus mengikuti bentuk promo dan iklan yang relevan dengan masanya.

“Pertama, tools sosial media itu dengan memulai dari Feed, lalu ke IG Story, dan kemudian swipe up ke link. Selanjutnya bisa promosi melalui iklan beberapa detik yang estetik dan mengikuti trend zaman sekarang. Sementara itu, IGTV juga bisa digunakan untuk menjelaskan deskripsi produk lebih detail karena durasinya lebih panjang,” ungkap dia.

Melalui berbagai fasilitas tersebut, maka pemilik usaha bisa melihat demografi pasar dari produk yang dijual. Dengan begitu, maka pemilik usaha bisa mempelajari pasarnya dan bisa lebih fokus dalam menggaet target pasar yang dicari.

Baca juga: Menilik Potensi Cuan Bisnis E-Wallet bagi Pemodal Besar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Whats New
Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com