Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Guyuran Rp 2,1 Triliun, Startup Ini Jadi Unicorn Baru Indonesia

Kompas.com - 19/09/2021, 14:19 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Xendit, perusahaan infrastruktur pembayaran mengumumkan perolehan pendanaan Seri-C senilai Rp 2,1 triliun atau setara 150 juta dollar AS. Perolehan itu menjadikan Xendit sebagai startup unicorn terbaru di Indonesia.

Unicorn adalah sebutan bagi startup alias perusahaan rintisan yang bernilai di atas 1 miliar dollar AS atau setara Rp 14,25 triliun (kurs Rp 14.250 per dollar AS)

Putaran pendanaan ini dipimpin oleh Tiger Global Management dengan partisipasi dari investornya saat ini, yaitu Accel, Amasia, dan Goat Capital yang dimiliki oleh Justin Kan.

Dengan investasi terbaru ini, Xendit berencana untuk terus melakukan inovasi pada jajaran produknya, dengan tujuan ekspansi ke negara-negara terpilih di Asia Tenggara.

Baca juga: Modal Asing di Unicorn Ibarat Gorengan, Bergizi tapi Berkolesterol

Kawasan Asia Tenggara merupakan pasar yang sangat menarik bagi pertumbuhan inovasi dan disrupsi, terutama karena 70 persen dari 580 juta populasi di Asia Tenggara saat ini sudah merambah ke dunia online.

Pada tahun 2021, nilai ekonomi digital di kawasan ini akan melebihi 100 miliar dollar AS, dan diproyeksikan meningkat tiga kali lipat menjadi lebih dari 300 miliar dollar AS pada tahun 2025.

“Kami sedang melihat pergeseran besar-besar ke ranah digital yang dilakukan hampir semua pelaku usaha, baik pemilik toko kecil di Instagram, sampai perusahaan-perusahaan terbesar di Indonesia. Semua usaha kini harus bisa hadir secara digital,” ujar Moses Lo, Founder dan CEO Xendit dalam keterangan resmi seperti dilansir Kontan.co.id, Minggu (19/9/2021).

Dengan merancang solusi yang sangat terlokalisasi di negara yang terdiri dari 17.508 pulau dengan beragam kebutuhan pelanggan, Xendit mampu membangun solusi-solusi yang menjadi terobosan baru di pasar. Xendit menyediakan layanan pelanggan yang terbaik, dan dapat beradaptasi dengan cepat mengikuti dinamika di Asia Tenggara.

“Xendit mencatatkan peningkatan total volume pembayaran lebih dari 200 persen year over year di Indonesia dan Filipina, melanjutkan rekam jejak kami yang tumbuh lebih dari 10 persen dari bulan-ke-bulan, sejak awal pendirian kami,” jelas Tessa Wijaya, Co-Founder & COO Xendit.

Baca juga: OVO Jadi Unicorn, Ini Permintaan Luhut

Alex Cook, Partner Tiger Global Management menuturkan bahwa dengan menyediakan gerbang pembayaran (payment gateway) yang andal dan aman, Xendit telah membuka jalan menuju ekonomi digital bagi para pelaku bisnis.

"Karena itu, kami sangat senang bermitra dengan Xendit karena kami percaya bahwa mereka akan terus berkembang," kata dia.

Sebelumnya, Xendit mengumumkan pendanaan Seri-B yang dipimpin oleh Accel pada bulan Maret 2021. Secara total, perusahaan telah menggalang Rp 3,4 triliun setara US$ 238 juta sejak tahun 2015.

Xendit juga merupakan startup teknologi Indonesia pertama yang berhasil lulus dari program inkubator YCombinator dan merupakan perusahaan Asia Tenggara terbaik dalam daftar YC Top 100.

Melalui pendanaan ini, perusahaan juga akan fokus untuk mendukung pertumbuhan UMKM Indonesia dengan menyediakan berbagai fitur dan layanan yang dapat membantu UMKM agar dapat mulai bertransaksi secara digital, menerima pembayaran lebih cepat dari konsumen mereka serta pengembangan produk untuk mendukung layanan e-commerce di berbagai platform.

Baca juga: Punya Aset Rp 100 Miliar, Unicorn Bisa Tercatat di Papan Utama Bursa

Pihaknya juga akan bekerja sama dengan berbagai inkubator dan akselerator untuk melakukan program-program sosialisasi dan edukasi yang akan membantu usaha rintisan Indonesia untuk mendigitalisasi bisnisnya.

Secara umum, pihaknya juga terus meningkatkan layanan dengan menciptakan produk dan fitur yang akan memberikan nilai tambah dalam mempermudah proses bisnis merchant Xendit, seperti sistem pencegahan penipuan, asuransi tolak bayar dan pinjaman modal bagi bisnis-bisnis pengguna Xendit.

Perusahaan payment gateway Xendit merupakan bagian dari Xendit Group, yang membawahi perusahaan-perusahaan lain seperti Instamoney (memiliki izin transfer dana) dan Iluma (bergerak di bidang data). Seluruh perusahaan di bawah naungan Xendit Group bersinergi untuk menyediakan solusi pembayaran dan digital infrastruktur bagi klien. (Sugeng Adji Soenarso)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Dapat suntikan dana Rp 2,1 triliun, Xendit jadi unicorn baru di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com