Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jannus TH Siahaan
Doktor Sosiologi

Doktor Sosiologi dari Universitas Padjadjaran. Pengamat sosial dan kebijakan publik. Peneliti di Indonesian Initiative for Sustainable Mining (IISM). Pernah berprofesi sebagai Wartawan dan bekerja di industri pertambangan.

Menilik Peluang Sejahtera dari Ekspor Ikan Nila

Kompas.com - 20/09/2021, 17:20 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

IKAN tilapia merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah mulai banyak dibudidayakan di Indonesia. 

Ikan tilapia mengandung beragam nutrisi penting untuk kesehatan, mulai dari protein, lemak sehat, hingga beragam vitamin dan mineral.

Di dalam 100 gram ikan tilapia terkandung sekitar 95 kalori dan beragam nutrisi, yakni 20 gram protein, 2 gram lemak, 10 miligram kalsium, 25 miligram magnesium, 170 miligram fosfor, 300 miligram kalium, 40 mikrogram selenium, dan 25 mikrogram folat.

Selain itu, ikan tilapia juga mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6, zat besi, zinc, kolin, mangan, vitamin B12, vitamin D, serta vitamin K.

Baca juga: Berdayakan Masyarakat, Kelompok Budidaya Ikan Nila dan Lobster Ini Diapresiasi Menaker Ida

Dengan kandungan tersebut, tak pelak ikan tilapia memiliki manfaat yang besar terhadap kesehatan manusia, terutama manusia Indonesia tentunya.

Secara medis, protein yang terkandung dalam ikan tilapia memiliki peran penting sebagai bahan utama untuk membentuk jaringan tubuh, termasuk otot.

Sementara itu, omega 3 yang terkandung di dalamnya berfungsi untuk menambah energi dan stamina tubuh.

Manfaat lainnya, misalnya, adalah menjaga kesehatan jantung, memelihara kekuatan dan kesehatan tulang, meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah anemia, dan menurunkan berat badan

Nilai ekonomi

Ikan tilapia ada banyak jenisnya. Yang populer dari jenis ini adalah ikan nila. Konsumsi ikan nila nasional dari hari ke hari meningkat mengingat besarnya manfaat yang bisa diperoleh dari ikan nila.

Tapi tidak hanya sampai di situ. Selain nilai kesehatan, ikan nila juga memiliki nilai ekonomi tinggi, baik untuk masyarakat maupun untuk negara.

Bagi masyarakat, budidaya ikan nila bisa menjadi salah satu bantalan ketahanan pangan keluarga.

Usaha ikan nila yang berpeluang mendatangkan penghasilan yang cukup menjanjikan, tidak saja akan membuka pintu keberlanjutan hidup bagi keluarga, tapi juga pintu kesejahteraan komunitas pelaku usaha ikan nila yang jauh lebih baik.

Baca juga: Menteri KKP akan Jadikan Toraja Utara Model Pembudidayaan Ikan Nila di Pedalaman

Karena itu belakangan pemerintah-pemerintah daerah ramai-ramai mendukung berbagai program usaha budidaya ikan nila di daerahnya dengan berbagai metode dan teknologi budidaya yang sesuai.

Di Malang misalnya, baru-baru ini 85 pembudidaya ikan di Bakalankrajan bisa memproduksi ikan sampai 26 ton per tahun. Omzet yang dihasilkan mencapai Rp 660.900.000 per tahun. Luar biasa bukan!

Ada puluhan kabupaten dan kota lainnya yang juga mendorong program yang sama. Tapi cerita di Malang cukup menarik karena budidaya ikan nila di sana ternyata didominasi oleh anak-anak muda yang merupakan generasi milenial.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com