Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementan Dukung Petani Simalungun Bangun Irigasi Pertanian

Kompas.com - 20/09/2021, 21:25 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendukung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun yang saat ini tengah fokus pada pengembangan di sektor pertanian. Salah satu sektor yang terus digenjot adalah irigasi pertanian.

Seperti diketahui, pembangunan irigasi pertanian akan membantu menyuburkan tanah sektor pertanian di Simalungun, Sumatera Utara (Sumut). Dengan begitu, petani tidak akan kekurangan pasokan air.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil mengatakan, irigasi merupakan program strategis dalam konteks pengairan lahan.

Menurutnya, irigasi pengairan pertanian harus berjalan baik karena pertanian tak boleh terganggu oleh faktor apa pun.

"Keberadaan irigasi pertanian membuat petani tak khawatir meski memasuki musim kemarau. Sebab, irigasi akan memasok air, sehingga produktivitas pertanian tetap terjaga," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (20/9/2021).

Baca juga: Ini Strategi Kementan Antisipasi Musim Hujan yang Diprediksi Tiba Lebih Cepat

Selain penting bagi keberlanjutan sektor pertanian, Ali menilai keberadaan air mampu meningkatkan indeks pertanaman (IP) petani.

Tak hanya itu, keberadaan irigasi juga menjadi faktor penting bagi petani meningkatkan produktivitasnya.

"Ada tiga aspek dari keberadaan irigasi pertanian ini, yaitu produktivitas, peningkatan IP pertanian, dan meningkatnya kesejahteraan petani," ujarnya.

Ali menyebutkan, hal tersebut lantaran irigasi memberikan pasokan air stabil terhadap lahan sawah, sehingga perkembangan budi daya padi petani berjalan dengan baik.

"Irigasi adalah water management. Irigasi berfungsi mengatur air, baik air hujan maupun air tanah. Irigasi tidak hanya dimanfaatkan untuk mengairi lahan di sawah, tetapi juga bisa untuk mendukung aktivitas lainnya," ujar Ali.

Baca juga: Perkuat Peran Indonesia di Tingkat Global, Kementan Teken MoU dengan FAO

Lebih lanjut, ia berharap irigasi bisa dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan pendapatan petani.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) sebelumnya menerangkan, air merupakan faktor penting dalam pengembangan budi daya pertanian. Tanpa air, pertanian tak dapat berkembang dengan maksimal.

"Dalam memenuhi kebutuhan air untuk tanaman yang diperoleh dari air hujan, sistem irigasi atau dengan sumber air permukaan menjadi solusi," katanya.

Sementara itu, Direktur Irigasi Pertanian PSP Kementan Rahmanto menambahkan, irigasi pertanian diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. Tak hanya untuk sektor tanaman pangan, tapi juga untuk sektor hortikultura, perkebunan, dan peternakan.

"Air adalah faktor teknis bagi terungkitnya produktivitas pertanian. Pada akhirnya, kesejahteraan petani juga meningkat," kata dia.

Baca juga: Tingkatkan Kesejahteraan Petani Buah di Pasuruan, Kementan Lakukan Ekshibisi Buah Lokal ke Pasar Internasional

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com